TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pemerintah sudah mengidentifikasi jemaah haji Indonesia yang pulang dari Tanah Suci menggunakan paspor Filipina. Hasil identifikasi Kementerian Agama tersebut, sebanyak 45 WNI pulang setelah menunaikan ibadah haji dengan menggunakan paspor Filipina.
"Sudah berangsur-angsur (pulang), kemarin data yang kami terima ada 45 WNI yang pakai paspor Filipina dari Tanah Suci, tiba di Filipina," kata Lukman usai meresmikan Pekan Olahraga dan Aeni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (POSPENAS) di komplek Kemenag, Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat, 30 September 2016.
Baca juga:
Idenifikasi ini diperoleh setelah tim gabungan yang terdiri dari Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta Kepolisian diberangkatkan ke Filipina. Tim gabungan ini bertugas menangani arus balik jemaah haji WNI yang berpaspor Filipina.
Lukman mengatakan tim gabungan tersebut akan bekerja sama dengan Imigrasi Filipina. "Nanti dipilah dulu, karena di antara mereka ada yang betul-betul korban, tapi ada juga yang tahu itu (memakai paspor Filipina) ilegal dan tetap berangkat," katanya.
Ia tak bisa memastikan kapan para WNI tersebut bisa kembali ke Indonesia. Pasalnya, otoritas Filipina harus memeriksa para WNI tersebut untuk mendalami kasus lolosnya jemaah haji asal Indonesia yang berangkat menggunakan quota Filipina.
"Kami berharap secepatnya (dipulangkan) tapi ini menyangkut kewenangan Filipina, untuk mencari titik kelemahan dan memperbaiki sistem imigrasi mereka ke depannya," ujar Lukman.
Lukman menegaskan, Badan Reserse dan Kriminal Polri juga ikut berangkat ke Filipina untuk menginvestigasi dugaan modus penipuan pemberangkatan haji tersebut. Pekan lalu, Kepala Bareskrim Inspektur Jenderal Ari Dono Sukmanto mengatakan tim Bareskrim aktif menelusuri jejak jemaah haji Indonesia yang berangkat lewat Filipina. Sesuai data Direktorat Jenderal Imigrasi Kemkumham, sekitar 500-700 orang jemaah haji Indonesia yang menggunakan quota Filipina.
"Kami akan jemput bola. Akan diberangkatkan empat anggota kami ke Jeddah untuk melacak mereka," kata Ari, Selasa, 13 September 2016.
Ia mengatakan seusai meminta keterangan jemaah haji WNI berpaspor Filipina yang sedang di Jeddah, polisi bisa mendapatkan informasi yang lebih banyak mengenai identitas agen dan biro yang mengatur keberangkatan haji lewat jalur tak resmi tersebut.
YOHANES PASKALIS