Tak hanya pejabat TNI, ada juga foto Taat diapit sejumlah anggota Polri. Dalam keterangan foto disebut jika itu foto bersama Taat dengan utusan Mabes Polri. Dalam foto terlihat anggota Polri laki-laki dan Polwan mengenakan baret biru yang biasa dikenakan anggota Profesi dan Pengamanan (Propam). Foto itu berlatar teras rumah Taat yang megah namun tak disebut tanggal pengambilan foto.
Menyikapi foto-foto Taat bersama menteri, pejabat TNI, dan Polri, Kepala Kepolisian Resor Probolinggo Ajun Komisaris Besar Arman Asmara Syarifuddin meragukan keasliannya. “Harus meminta ahli digital forensik untuk membuktikan apakah foto itu asli atau hasil editan,” kata Arman, Kamis, 29 September 2016.
Baca: Bela Dimas Kanjeng, Marwah Daud Ibrahim: Dia Aset Indonesia
Namun, informasi yang berkembang di masyarakat, padepokan yang berdiri sejak 2005 itu memang kerap dikunjungi oleh para pejabat daerah hingga nasional. "Sejumlah tokoh dan pejabat lokal sampai nasional setahu saya memang pernah datang baik itu kiai, pejabat sipil maupun TNI dan Polri,” kata salah satu warga Probolinggo yang enggan namanya disebut dengan alasan keamanan.
Salah satu tokoh yang diklaim pernah bertandang ke padepokan itu adlaah mantan Menteri Pertahanan dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. Ia disebut pernah berkunjung saat Pemilihan Presiden 2014. Mahfud membenarkan pernah berkunjung ke padepokan setempat diajak Marwah Daud Ibrahim yang juga Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Baca: Marwah Daud Ibrahim Bandingkan Dimas Kanjeng dengan Habibie
Taat yang selama ini dipuja karena kedermawanan dan kemampuannya menggandakan uang disangka sebagai otak pembunuhan dua bekas anak buahnya. Taat ditangkap pasukan gabungan Polda Jawa Timur dan Polres Probolinggo di rumahnya, 22 September 2016. Selain terlibat kasus pembunuhan berencana, Taat juga dituduh melakukan penipuan dengan modus penggandaan uang.
ISHOMUDDIN
Baca juga:
Pilkada DKI: Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Kini Ahok Kalah
Dimas Kanjeng dan Peti Ajaib Pengganda Uang, Isinya...