INFO NASIONAL - Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) Ricky Joseph Pesik menyatakan, setelah Kota Malang menjadi tuan rumah Indonesia Creative Cities Conference (ICCC), BeKraf menilai sektor ekonomi kreatifnya bergerak secara dinamis. “Itu yang mendasari BeKraf terus memberikan pendampingan dan memfasilitasi kegiatan yang mengikutkan industri kreatif Kota Malang, termasuk bantuan untuk Museum Musik Malang. Itu pula yang mendasari dan menjadi poin value terbangunnya nota kesepahaman kerja sama antara BeKraf dan Pemkot Malang,” ujarnya.
“Gelombang kreatif semakin menemukan ruangnya di Kota Malang,” ujar Wali Kota Malang Mochamad Anton saat penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Kota Malang dan Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) Republik Indonesia di lantai 15 Gedung BUMN, Jakarta, 28 September 2016. Wali Kota didampingi Kepala Bappeda Wasto, Kadisperindag Tri Widyani, Kabag Humas Widianto, serta Presiden Malang Creative Fusion (MCF) Vicky Arif H. Bukti konkretnya animasi Kota Malang menjadi yang terbaik di Hellofest 2016 di Jakarta dan menyisihkan animator-animator Indonesia lainnya.
Baca Juga:
Sinergitas dan sinkronisasi pemantapan visi pembangunan ekonomi kreatif dari pemerintah pusat dengan daerah memang sangat diperlukan. Keseriusan BeKraf menggarap Kota Malang di antaranya fasilitas bantuan permodalan dengan bunga 2,5 persen per tahun untuk industri kreatif Kota Malang.
Dalam pemaparan road map strategi pengembangan industri kreatif di Kota Malang oleh Vicky Arif, konsep pembangunan Malang Creative Centre (MCC), yang salah satunya difungsikan sebagai co-working space bagi pelaku industri kreatif mendapat perhatian khusus dari BeKraf.
Menanggapi konsep tersebut, Deputi Bidang Infrastruktur BeKraf Hari Sungkari mengingatkan bila pembangunan atau investasi MCC jangan diletakkan pada pemikiran seperti investasi properti. “Yang harus mampu dilakukan adalah membangun ekosistemnya dan aktivasinya untuk para start-up/pelaku industri kreatif,” ujarnya.
Baca Juga:
Lebih lanjut, menurut Hari, bisnis aplikasi yang dihasilkan start-up menjadi tren yang mampu menarik investor. “Para investor tidak menghitung nilai ekonomi produktif dari keberadaan gedung, tapi berhitung putaran keuntungan yang didapat dari karya aplikasi yang dikembangkan (share royalty). MCC diharapkan mampu diwujudkan dan menghadirkan bisnis coaching, mentor start-up, dan investor opportunity,” katanya.
Sementara Wali Kota Malang yang akrab disapa Abah Anton ini menginformasikan bahwa untuk mendukung konsep itu, Pemkot sudah merekomendasikan pembangunan MCC di Jalan Bondowoso yang merupakan aset Pemkot. (*)