TEMPO.CO, Surabaya - Meski proyek angkutan massal trem masih mandeg lantaran menunggu Peraturan Presiden (perpres), namun Pemerintah Kota Surabaya terus melanjutkan pembangunan park and ride sebagai penunjang Trem. Bahkan, park and ride di Jalan Mayjen Sungkono ditargetkan selesai tahun ini.
“Proses pengerjaannya sudah mencapai 60 persen, tahun depan sudah bisa dioperasikan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahjudrajat saat jumpa pers di Humas Pemerintah Kota Surabaya, Rabu, 14 September 2016.
Irvan menjelaskan, pemkot Surabaya masih menunggu perpres tersebut. Tanpa beleid itu, proses pengerjaan trem tidak bisa dilakukan. Ia mengaku sudah menanyakan terus kepada pemerintah pusat, tapi belum ada kepastian pembangunannya hingga saat ini.
“Mungkin karena ada pergantian struktur di jajaran Kementerian Perhubungan, makanya kami harus menjalin lagi komunikasi dengan baik,” tuturnya.
Sembari menunggu perpres itu, kata Irvan, pihaknya terus melakukan proyek park and ride yang rencananya dibangun di sembilan titik di Kota Surabaya. Antara lain Jalan Mayjen Sungkono sekitar TVRI, Joyoboyo, Ciliwung, Dinas Pariwisata, Pasar Keputran, Eks Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Menur, SD Margorejo, dan Kertajaya.
Di antara sembilan titik itu, Pemerintah Kota Surabaya baru membangun di Jalan Mayjen Sungkono. Sedangkan tiga titik lainnya seperti Jalan Adityawarman, Gedung Parkir Joyoboyo dan bekas kantor Disperindag Jalan Arif Rahman Hakim sudah beres pembebasan lahannya. “Jadi, mulai tahun depan tiga titik itu sudah bisa dibangun,” ujarnya.
Irvan menambahkan, kapasitas park and ride yang sedang dibangun di Jalan Mayjen Sungkono itu memiliki tiga lantai yang mampu menampung 244 sepeda motor dan 83 mobil. Sedangkan di Jalan Adityawarman mampu menampung 118 mobil serta 51 sepeda motor. Sementara di bekas gedung Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jalan Arif Rahman Hakim bisa menampung 80 mobil dan 104 sepeda motor.
Sementara itu park and ride di Joyoboyo nanti akan dibangun 6 lantai, lantai pertama khusus untuk trem dan bus dan lantai kedua khusus untuk monorail. Sedangkan untuk lantai 3-6 untuk parkir mobil dan motor bagi pengunjung Kebun Binatang Surabaya (KBS). “Satu persatu kami kerjakan dan ini terus bertahap,” kata Irvan. Dia berharap perpres trem itu segera turun.
MOHAMMAD SYARRAFAH