TEMPO.CO, Sumenep - Nasib Amaniyah sungguh tragis. Nenek berusia 70 tahun itu ditemukan tewas membusuk di kamar kosnya di Desa Pandian, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin, 5 September 2016.
Kematian nenek yang hidup sebatang kara ini sempat dikaitkan dengan pembunuhan dengan cara dibakar. Dugaan ini mencuat karena kondisi tubuh mayat sudah menghitam.
Namun, hasil penyelidikan polisi membantah isu tersebut. Kepala Kepolisian Sektor Kota Sumenep Ajun Komisaris Eko Cahyadi mengatakan Amaniyah diduga meninggal sepuluh hari lalu, tapi tak seorang pun mengetahuinya. Hal ini terlihat dari kondisi tubuh korban yang menghitam, melepuh, serta mengeluarkan cairan kehitam-hitaman.
"Hasil olah tempat kejadian perkara juga tidak ditemukan adanya unsur penganiayaan," kata dia. Meski begitu, Eko mengatakan tetap akan melakukan penyelidikan lebih lanjut termasuk memeriksa para saksi. Langkah ini ditempuh untuk meredam isu-isu tak berdasar yang beredar di masyarakat terkait penyebab kematian Amaniyah.
Ahmat, kerabat korban, mengaku mendapat kabar soal kematian Amaniyah dari penghuni kos lainnya pada Senin, sekitar pukul 06.30 WIB. Menurut Ahmat, Amaniyah sudah lama hidup sebatang kara.
Dia pernah berkeluarga tapi tak dikarunia keturunan. Sejak dua tahun lalu, kata dia, Amaniyah memilih tinggal di kamar kos tersebut sembari menjadi tukang pijat. "Dia juga tidak punya rumah," katanya.
MUSTHOFA BISRI