Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketuk Hati Hakim, Penolak Pabrik Semen Pati Ajukan Kasasi

Editor

Mustafa moses

image-gnews
Perwakilan Masyarakat Rembang melakukan aksi menolak Semen INdonesia didepan Istana Negara, Jakarta, 27 Juli 2016. TEMPO/Amston Probel
Perwakilan Masyarakat Rembang melakukan aksi menolak Semen INdonesia didepan Istana Negara, Jakarta, 27 Juli 2016. TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Para penolak pendirian pabrik semen di Pati mengajukan memori kasasi melawan putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Surabaya. Penyerahan memori kasasi itu dilakukan di Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang, Senin, 5 September 2016, dengan diikuti sekitar 600 penduduk.

“Warga Pegunungan Kendeng mengetuk hati dan pikir Majelis Hakim di Mahkamah Agung yang akan memutus kasasi,” kata Gunretno, Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK).

Penyerahan memori kasasi itu mirip berunjuk rasa. Ratusan warga Kecamatan Sukolilo, Kayen dan Tambakromo datang ke Semarang dengan membawa berbagai atribut bendera, spanduk dan poster.

Mereka mendesak agar izin lingkungan pendirian pabrik dan penambangan yang dikeluarkan Bupati Pati untuk PT. Sahabat Mulia Sakti dibatalkan. Izin untuk anak perusahaan PT Indocement Tbk itu keluar pada 8 Desember 2014.

Gugatan pembatalan izin itu sebenarnya sudah dikabulkan saat diproses di Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang. Tapi, PT SMS dan Bupati Pati mengajukan banding. Pengadilan Tinggi Surabaya membatalkan putusan tingkat pertama.

Lima warga Pati yang mengajukan gugatan ini adalah Jasmo, Paini, Warjo, Samiun dan Sarjudi. Mereka didampingi 15 kuasa hukum seperti Trimoelja D.Soerjadi, Bambang Widjojanto, Siti Rakhma, Muhnur, Zainal Arifin dan lain-lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gunretno menyatakan langkah kasasi ini bagian dari perjuangan panjang warga Pegunungan Kendeng untuk menyelematkan kelestarian alam. Selain itu, juga demi keadilan bagi kehidupan dan anak cucu dari ancaman kerusakan pembangunan pabrik semen. “Kami akan kawal terus kasasi karena banyak bukti hukum masih tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” kata dia.

JMPPK menilai kawasan karst yang akan ditambang akan berdampak pada rusaknya keseimbangan ekosistem dan hilangnya sumber air dan sungai bawah tanah. Padahal, selama ini ekosistem dan air itu digunakan warga untuk pertanian, ternak, dan kebutuhan hidup sehari-hari.

Direktur PT Sahabat Mulya Sejati Alexander Frans mempersilakan penduduk mengajukan kasasi. Tapi ia juga mengingatkan bahwa kasasi dalam kasus izin ini sebenarnya tidak bisa diproses di tingkat kasasi. Alexander mendasatkan pada pasal 45 ayat a Undang-undang Nomor 5 tahun 2004 tentang Mahkamah Agung yang menyatakan keputusan bupati mengenai izin lingkungan masuk kategori yang berlaku lokal yang tak bisa diajukan di proses hukum kasasi. Alexander menyatakan pihaknya sudah mematuhi aturan yang berlaku. Proses pendirian pabrik juga sudah dilakukan sejak tujuh tahun lalu.

ROFIUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

7 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

38 hari lalu

Foto udara suasana jalur kereta api dan areal stasiun yang terendam banjir di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir yang merendam stasiun dengan ketinggian air dari 30 cm - 100 cm akibat intensitas hujan tinggi sejak Rabu (13/3/2024) di daerah itu menyebabkan pelayanan kereta api terganggu serta sejumlah rute perjalanan kereta api dibatalkan dan dialihkan ke rute kota lain baik kedatangan mapupun keberangkatan. ANTARA /Makna Zaezar
Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.


Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

41 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos hujan dan banjir di Jalan Majapahit, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 14 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Pantura, Jawa Tengah bagian tengah dan selatan masih berpotensi dilanda cuaca ekstrem hujan dengan intensitas sedang sampai lebat disertai kilat sekaligus petir akan terjadi hingga Rabu mendatang dan memperingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada saat beraktivitas di luar ruangan. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?


Pendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023

43 hari lalu

Seorang pria melihat ke arah areal pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dari perkebunan jagung di Gunem, Rembang, Jawa Tengah, 22 Maret 2017. Selain mendapat penolakan, pembangunan pabrik ini juga mendapat dukungan dari sekelompok warga sekitar. ANTARA FOTO
Pendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023

PT Semen Indonesia mencatat pendapatan sebesar Rp 38,65 triliun pada 2023 atau meningkat 6,2 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.


Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.


Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

19 Desember 2023

Mobil terseret banjir bandang di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang pada 7 November 2022. TEMPO/Jamal Abdul Nasser
Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

Rentetan banjir menggenangi Kota Semarang pada awal 2023.


Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

3 November 2023

Pantai Tirang Semarang (semarangkota.go.id)
Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

Pantai Tirang di Semarang menawarkan keindahan alam yang memukau, pasir putih, dan beragam aktivitas seru.


Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

4 Oktober 2023

Kondisi tempat duduk penumpang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) pada Rabu, 20 September 2023. KCJB memiliki kecepatan maksimal 350 km/jam. TEMPO/Tony Hartawan
Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dikabarkan akan diluncurkan mulai 2024 mendatang. Apa saja yang menarik dari kereta cepat ini?


Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di RS Bhayangkara Semarang

23 September 2023

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di RS Bhayangkara Semarang

Jenazah ajudan Kapolda Kaltara Brigadir Setyo Herlambang dibawa ke RS sebelum diberangkatkan ke Kendal.


Siswa SD Terkena Dampak Kebakaran TPA Jatibarang Semarang, Wali Kota: Pemadaman Butuh Sepekan

19 September 2023

Kebakaran tumpukan sampah di TPA Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 18 September 2023. Kebakaran TPA Jatibarang Semarang yang tidak lagi aktif tersebut meluas hingga 5 hektare. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Siswa SD Terkena Dampak Kebakaran TPA Jatibarang Semarang, Wali Kota: Pemadaman Butuh Sepekan

Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, berdampak terhadap SDN 4 Ngaliyan yang berlokasi tidak jauh.