TEMPO.CO, Medan - Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terus berlanjut. Hari ini, Jumat, 26 Agustus 2016, gunung itu kembali memuntahkan awan panas dan debu vulkanis. Pos Pemantau Gunung Sinabung mencatat, sejak kemarin hingga pagi ini, gempa vulkanis terus berulang disertai erupsi atau lontaran awan panas sejauh 3.000 meter.
"Awan panas bergerak ke arah lama, yakni beberapa desa di Kecamatan Namanteran," kata Kepala Pos Pengamatan Sinabung Armen Putra kepada Tempo, Jumat, 26 Agustus 2016. Beberapa desa, seperti Desa Bakerah, Simacem, Sukanalu, Sigaranggarang, dan Kutagunggung, terancam kena awan panas.
Sejak 23 Agustus lalu hingga sekarang, jarak luncuran awan panas makin jauh dan sudah mencapai 4 kilometer. Jika kubah lava yang sudah mencapai 2,6 juta kubik meleleh, jarak luncuran awan panas bisa mencapai 7 kilometer.
Penduduk Kabanjahe, Rahel, berujar, sejak tiga hari lalu, erupsi Sinabung kian sering. "Kabanjahe dan Brastagi diguyur hujan debu vulkanis.”
Keadaan itu mengganggu aktivitas warga. Dia berharap pemerintah memperhatikan kesehatan warga Karo yang terpapar debu vulkanis.
Komandan Satuan Tugas Erupsi Sinabung Letnan Kolonel Agustatius Sitepu, yang juga Komandan Komando Distrik Militer 0205/Tanah Karo, menuturkan petugas memaksa warga meninggalkan zona merah Sinabung. "Kami ingatkan dan paksa warga keluar zona merah. Kalau nanti ada sesuatu terjadi, seperti meninggal dunia karena tersapu awan panas, yang rugi tentu kita semua."
Untuk mengoptimalkan larangan masuk zona merah, Satgas membentuk dua kelompok. Kelompok pertama berjaga di jalur Kecamatan Payung dan Tiganderket dipimpin Komandan Koramil Tiganderket. Sedangkan jalur kedua di Kecamatan Namanteran.
SAHAT SIMATUPANG