TEMPO.CO, Jakarta - Gloria Natapraja Hamel, 15 tahun, terlihat hadir di kompleks Istana Kepresidenan untuk melihat prosesi upacara hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71. Gloria, yang seharusnya menjadi bagian dari pasukan pengibar bendera sang saka merah putih, hanya bisa melihat prosesi pengibaran bendera dari ruang tamu Wisma Negara.
Saat prosesi upacara selesai, Gloria langsung disambut para anggota Paskibraka. Mereka mengelu-elukan temannya yang gagal ikut mengibarkan bendera merah putih karena persoalan kepemilikan paspor Prancis.
"Gloria, Gloria, Gloria..." teriak anggota Paskibraka saat tiba di Wisma Negara, Istana Kepresidenan, Rabu, 17 Agustus 2016.
Momen mengharukan pun pecah saat Gloria bertemu dengan teman-temannya. Gloria tak kuasa menahan tangis. Teman-temannya yang berjumlah 68 pun langsung bergantian memeluknya untuk menenangkan.
Gloria, dinyatakan tidak bisa ikut dalam pengibaran bendera di Istana Merdeka karena masalah kewarganegaraan. Padahal dia merupakan satu dari dua perwakilan daerah Jawa Barat yang lolos menjadi pasukan pengibar bendera di Istana Merdeka.
Menjadi Paskibraka adalah cita-cita Gloria sejak kecil untuk bisa mengikuti jejak ibunya, Ira Natapradja, yang juga pernah menjadi Paskibraka pada 1992. Gloria mengaku bangga dengan ibunya sehingga dia berusaha keras agar bisa lolos menjadi seorang pasukan pengibar bendera.
ISTMAN MP
KOREKSI: Naskah berita ini sudah diubah pada Rabu/ 17 Agustus 2016 untuk memperbaiki akurasi keterangan soal lokasi Istana Merdeka. Terimakasih.