TEMPO.CO, Kediri – Kepolisian Resor Kota Kediri memburu pelaku teror terhadap sejumlah bus antar kota yang melintas di Kediri. Dalam dua hari terakhir sedikitnya tujuh unit bus diserang ketapel kelereng dengan sasaran kaca bus.
Kepala Sub Bagian Humas Polresta Kediri Ajun Komisaris Anwar Iskandar mengatakan teror terhadap bus angkutan umum ini terjadi sejak tanggal 14 – 15 Agustus 2016. Sedikitnya tujuh unit bus melapor ke kepolisian setempat usai mengalami serangan kelereng saat melintas di Jalan Semeru, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. “Semuanya dalam kondisi kaca pecah,” kata Anwar kepada Tempo, Selasa 16 Agustus 2016.
Dari hasil penyelidikan polisi, pelaku diperkirakan menyerang bus yang melintas secara acak. Kejadian ini menimpa empat bus Harapan Jaya jurusan Trenggalek – Surabaya, dua bus Pelita Indah jurusan Trenggalek – Surabaya, dan 1 unit bus Bagong jurusan Kediri – Malang. Penyerangan ini dilakukan mulai sore hingga malam hari.
Polisi menduga serangan tersebut berasal dari kelereng yang dilontarkan melalui ketapel. Hal ini didasarkan pada penemuan 20 butir kelereng di lokasi kejadian. Penemuan ini sekaligus meluruskan dugaan adanya serangan tembak yang didasarkan lobang pada kaca. “Pelaku paling sering menyerang kaca bagian kiri,” kata Anwar.
Hingga kini polisi masih menyelidiki motif dan pelaku penyerangan tersebut. Sejumlah anggota intelejen dan Satuan Reserse Kriminal dikerahkan di sekitar lokasi untuk memantau aksi para penyerang.
Sementara itu Alfian, kondektur bus Harapan Jaya yang mengalami serangan serupa dini hari tadi mengaku tak melihat pelaku penyerangan. Menurut dia bus melaju dalam kondisi biasa saat diserang menggunakan kelereng. Hal ini membuat para penumpang panik. Awak bus yang berusaha mencari pelaku dengan menghentikan kendaraan juga tak menemukan jejak sama sekali. “Sepertinya dia sembunyi di tanah kosong,” kata Alfian.
Meski menimbulkan pecahan kaca, hingga kini serangan tersebut belum memicu korban luka pada penumpang maupun awak bus. Sejumlah penumpang hanya mengalami syok akibat terkena serpihan kaca.
HARI TRI WASONO