TEMPO.CO, Tuban - Petani garam di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mulai beralih dari memproduksi garam biasa untuk kebutuhan dapur menjadi penghasil garam untuk kebutuhan spa atau perawatan tubuh.
“Harga garam biasa terus anjlok sehingga kami merugi,” kata Syaiful Albab, seorang petani garam di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, kepada Tempo, Senin, 15 Agustus 2016.
Menurut Syaiful, secara turun-temurun, para petani garam di kawasan pesisir pantai utara Tuban biasa memproduksi garam untuk kebutuhan dapur. Beberapa tahun kemudian, para petani juga memproduksi garam beryodium. Namun mereka kerap merugi karena harga yang rendah. Bahkan pernah hanya Rp 300 per kilogram.
Syaiful menjelaskan, para petani beralih memproduksi garam untuk spa setelah mendapat penyuluhan dari ahli garam yang didatangkan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tuban. Pertengahan Agustus ini dijadwalkan dilakukan panen produksi perdana. “Garam yang dihasilkan untuk perawatan tubuh, kecantikan, dan kesehatan,” ujarnya.
Syaiful berharap para petani garam bisa mendapat penghasilan yang lebih baik. Harga garam untuk perawatan tubuh bisa 2-3 kali lebih mahal dari harga garam biasa, yang saat ini hanya berkisar Rp 450 per kilogram.
Selain di Tuban, kata Syaiful, produksi garam untuk perawatan tubuh juga dipasarkan ke sejumlah daerah, di antaranya Lamongan, Surabaya, dan Semarang. Beberapa kota lain, khususnya di Pulau Jawa, sedang dijajaki. Garam dikemas dalam bungkusan berisi 150 gram per bungkus.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tuban Sunarto mengatakan produksi garam untuk perawatan tubuh dan kecantikan itu diharapkan menjadi produk unggulan para petani garam di Kabupaten Tuban. “Kami harap petani garam bisa menikmati harga yang menguntungkan,” ucapnya.
Sunarto mengatakan belum semua petani garam di Tuban memproduksi garam khusus itu. Saat ini garam tersebut masih dalam tahap rintisan berupa home industry. Jumlah yang dihasilkan pun belum banyak, yakni 50-100 kilogram. “Kami akan terus kembangkan agar lebih banyak petani yang beralih memproduksi garam khusus itu,” tuturnya.
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tuban, lahan garam di daerah itu, yakni di pesisir pantai utara, tersebar di beberapa kecamatan. Kecamatan Palang meliputi Desa Pliwetan, Cepoko, dan Desa Ketambul. Sedangkan di Kecamatan Tambakboyo terdapat di Desa Tambakboyo dan sekitarnya.
Total luas lahan garam di Kabupaten Tuban sekitar 275 hektare. Adapun jumlah produksinya pada 2013 sebanyak 16.489.17 ton, pada 2014 sebanyak 24.952.38 ton, dan pada 2015 29.425.45 ton.
SUJATMIKO