TEMPO.CO, Yogyakarta- Seusai Lebaran, Kantor Pegadaian kembali ramai menyambut tahun ajaran baru. Orang tua berbondong menggadaikan perhiasannya untuk kebutuhan ongkos sekolah anak-anak mereka.
Sejak dibuka pada Senin lalu, Kantor Pegadaian Cabang Sentul di Jalan Taman Siswa Yogyakarta banyak didatangi nasabah. Mereka umumnya menggadaikan emas jenis gelang, kalung, dan cincin. Perhiasan itu biasanya ditebus sebelum Lebaran. Setelah perayaan Idul Fitri usai, nasabah kembali menggadaikan emas.
Pemimpin Kantor Cabang Pegadaian Sentul, Hastono Wisnu Prabowo, mengatakan transaksi gadai meningkat 10 persen dibanding pasca-Lebaran tahun lalu. Rata-rata nilai transaksi per hari Rp 200-300 juta. "Puncak transaksi akan terjadi pada hari sepekan setelah Lebaran. Kami prediksi bisa mencapai Rp 400 juta," kata Hastono kepada Tempo, Rabu, 13 Juli 2016.
Menurut dia, 90 persen barang yang nasabah gadaikan berupa emas karena lebih praktis. Kebutuhan duit usai Lebaran meningkat seiring dengan musim masuk sekolah. Bunga pinjaman di pegadaian mulai dari 0,75 persen.
Di kantor cabang pegadaian itu, Hastono menghitung nilai sisa pinjaman nasabah pada Januari hingga Juli tahun ini mencapai 11 miliar. Sedangkan, bila dihitung total 8 unit pegadaian di Yogyakarta angka sisa pinjaman nasabah sebeaar 56 miliar. "Target kenaikan nilai transaksi setiap tahun 10 persen," kata dia.
Tidak hanya pegadaian, masyarakat juga mendatangi koperasi untuk meminjam uang guna memenuhi kebutuhan sekolah. Manajer Koperasi Tyas Manunggal yang berkantor pusat di Ganjuran, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Hery Astono, mengatakan pinjaman duit untuk kebutuhan sekolah mulai terjadi Mei-Juli.
Serapan kredit koperasi untuk kebutuhan sekolah mencapai 1 persen. "Persentasenya kecil karena mereka anggota sudah menabung di simpanan pendisikan," kata Hery.
SHINTA MAHARANI