TEMPO.CO, Surabaya - Kementerian Perhubungan akan menutup jalur kereta yang melewati Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Penutupan ini turut berdampak penutupan Stasiun Porong. Jalur kereta ini termasuk penting karena selalu dilalui kereta dari Surabaya ke Malang dan Banyuwangi yang kerap dipadati penumpang.
"Kami akan segera menutup jalur itu," kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur Kementerian Perhubungan Widodo, kepada Tempo di kantornya, Selasa, 12 Juli 2016.
Alasannya, jalur Porong selama ini sering terendam banjir luapan tanggul penahan lumpur Lapindo. Akibatnya, perjalanan kereta yang melewati jalur itu sering terganggu. "Kalau sudah terendam kami tinggikan, tapi setelah ditinggikan turun lagi, karena tanahnya ambles," ujarnya.
Pascajalur kereta Porong ditutup, perjalanan kereta akan dilewatkan jalur baru melalui Sidoarjo-Tulangan-Gununggangsir, Pasuruan-Bangil. Jalur baru itu dianggap aman dari banjir luapan lumpur Lapindo. "Posisi rel itu akan memutari tanggul sehingga aman," katanya.
Untuk mewujudkannya, saat ini Kementerian Perhubungan saat ini tengah memproses pembebasan lahan. Dari total panjang jalur rel kereta 18 kilometer, saat ini pembebasan lahannya sudah sekitar dua kilometer.
"Kemarin yang terbaru secara prinsip semua warga yang tinggal di situ setuju lahannya dipakai rel kereta api," katanya.
Selain soal lahan, Widodo dan tim Balai Teknik Perkeretaapian juga menyiapkan lokasi stasiun tambahan di jalur rel Tulangan, Sidoarjo, dan Gununggangsir, Pasuruan. Ini karena jarak kedua jalur itu mencapai 18 kilometer, sehingga dianggap terlalu berbahaya jika tidak diberi stasiun lagi di antara kedua jalur itu.
"Kami sedang mengecek lokasi mana yang bisa dibangun stasiun lagi mungkin di Desa Kepadangan," katanya.
Widodo menargetkan jalur rel yang baru itu sudah dapat beroperasi tahun 2019. "Mudah-mudahan saja sesuai jadwal," ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro, bahwa rencana relokasi rel Porong itu sedang dibicarakan Kementerian Perhubungan. Menurut Edi, saat ini pihaknya masih menunggu proses pembebasan itu. "Prosesnya masih terus berjalan," katanya.
Sambil menunggu proses relokasi, Daerah Operasi (Daop) VIII PT Kereta Api Indonesia yang bertanggung jawab merawat rel maupun meninggikan rel kereta api yang berada di Porong. "Waktu banjir terakhir kemarin sudah ditinggikan 60 sentimeter, itu yang melaksanakan Daop VIII," ujarnya.
EDWIN FAJERIAL