TEMPO.CO, Jakarta - Elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama dalam survei calon Gubernur DKI Jakarta mencapai 49,3 persen. Posisi ini menempatkan Ahok berada di posisi teratas dibanding nama-nama bakal calon gubernur lainnya.
Hasil tersebut didapat dalam survei lembaga riset dan konsultasi Manilka. "Ahok masih berada di posisi teratas dengan elektabilitas 49,3 persen," kata Direktur Pelaksana Manilka, Herzaky Mahendra Putra, dalam jumpa pers hasil survei, Minggu, 19 Juni 2016, di Hotel Cemara, Menteng, Jakarta.
Posisi Ahok diikuti Ridwal Kamil dengan elektabilitas 9,3 persen, Yusril Ihza Mahendra 6,8 persen, Yusuf Mansur 6,5 persen, dan Tri Rismaharini 6 persen. Herzaky mengatakan survei dilakukan dengan pertanyaan terbuka. Itu sebabnya nama Ridwal Kamil tetap muncul di survei, meskipun Wali Kota Bandung itu telah menyatakan tidak ikut dalam kontestasi pemilihan Gubernur DKI.
Lebih lanjut, Herzaky mengatakan, elektabilitas Sandiaga Uno adalah 2,5 persen. Elektabilitas Sandi berada di bawah Abraham Lunggana yang mencapai 3,3 persen. Sementara elektabilitas Sjafrie Sjamsoeddin 0,3 persen.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan mengatakan elektabilitas Ahok memang di posisi pertama. "Tapi dengan elektabilitas 49,5 persen, posisi itu masih rawan," kata Daniel.
Dia mencontohkan survei menjelang pemilihan Gubernur DKI pada 2012. Saat itu elektabilitas calon inkumben Fauzi Bowo mencapai 49,1 persen, sementara Jokowi 14,4 persen. "Namun dalam pemilihan gubernur, perolehan suara Jokowi bisa mengalahkan suara Fauzi Bowo," kata Daniel.
Herzaky mengatakan survei dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 400 responden pada periode 2-7 Juni 2016. Responden dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden adalah penduduk DKI Jakarta berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Proporsi gender responde laki-laki dan perempuan adalah berimbang 50:50.
AMIRULLAH