Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

25 Ribu Rumah Tak Layak Huni, Gunungkidul Tak Ada Anggaran

image-gnews
Bupati Kulonprogo dr. Hasto Wardoyo menerima tanda kehormatan Parasamya Purnakarya Nugraha dari Wakil Presiden Jusuf Kalla pada acara peringatan hari Otonomi Daerah ke-20 di Alun-alun Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, 25 April 2016. Parasamya Purnakarya Nugraha adalah penghargaan bidang pemerintahan kepada pemerintah daerah yang selama 3 tahun berturut-turut bersatus kinerja terbaik dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. TEMPO/Pius Erlangga
Bupati Kulonprogo dr. Hasto Wardoyo menerima tanda kehormatan Parasamya Purnakarya Nugraha dari Wakil Presiden Jusuf Kalla pada acara peringatan hari Otonomi Daerah ke-20 di Alun-alun Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, 25 April 2016. Parasamya Purnakarya Nugraha adalah penghargaan bidang pemerintahan kepada pemerintah daerah yang selama 3 tahun berturut-turut bersatus kinerja terbaik dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memperkirakan saat ini ada sekitar 25 ribu rumah warga tak layak huni di wilayahnya. Namun Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengakui sampai saat ini belum pernah mengalokasikan sendiri anggaran khusus dari APBD untuk mengurangi jumlah rumah tak layak huni tersebut.

"Belum pernah ada alokasi khusus untuk merehabilitasi rumah-rumah tak layak huni dari APBD," ujar Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Gunungkidul Bambang Sukemi kepada Tempo pada Ahad, 22 Mei 2016.

Bambang menyatakan belum adanya anggaran khusus untuk merenovasi rumah tak layak itu karena berbagai hal. Salah satunya karena pemerintah daerah masih memprioritaskan pembenahan infrastruktur di wilayah kabupaten terluas se-DIY itu.

"Infrastruktur belum beres. Ini menyangkut kepentingan lebih luas," ujar Bambang. Selain itu, APBD daerah yang besarnya sekitar Rp 1,6 triliun—terkecil di DIY—juga dianggap tak akan cukup mempercepat pengentasan rumah-rumah tak layak huni yang tiap tahun jumlahnya terus bertambah. Tingginya angka rumah tinggal tak layak inilah yang turut menyebabkan status Gunungkidul masih menjadi kabupaten termiskin di DIY dengan angka kemiskinan mencapai 21,7 persen.

"Kalau warga merantau tak berhasil, biasanya pulang dan membangun rumah seadanya, asal bisa buat berteduh. Ini yang menyebabkan jumlahnya terus bertambah," ujar Bambang.

Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Arif Wibawa mengatakan tak adanya alokasi renovasi rumah tak layak huni juga karena dilarang oleh pusat agar tak membebani APBD. "Pusat hanya memberi anggaran pendataan, bukan renovasi," ujar politikus asal Partai Keadilan Sejahtera itu.

Arif menuturkan, pada 2014, mereka sempat mencoba mengalokasikan hibah bantuan untuk bedah rumah, namun terganjal penyalurannya oleh UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mewajibkan penerima hibah berbadan hukum.

Pendataan pemerintah, rumah-rumah tak layak huni itu justru kebanyakan berada di wilayah zona utara yang selama ini dikenal subur. Dalam arti tak kekurangan air, musim tanam padi tak pernah putus, serta jarang mengalami bencana tahunan kekeringan yang melanda di tiap musim kemarau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rumah tak layak huni itu tersebar banyak, seperti di wilayah Kecamatan Gedangsari, Paliyan, Patuk, Playen, dan Ngawen. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul kini hanya mengandalkan bantuan, baik dari program dua kementerian, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Sosial, serta ada Badan Zakat Nasional (Baznas) dan corporate social responsibility (CSR) perusahaan swasta.

"Meski tak banyak mengentaskan, bantuan luar ini cukup membantu," ujar Bambang Sukemi, Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Gunungkidul. Baznas yang tahun ini mengalokasikan bantuan untuk merehabilitasi 15 unit rumah tak layak huni dengan besar bantuan sekitar Rp 15 juta.

"Tahun ini kami arahkan program meniru Kabupaten Kulon Progo untuk bedah rumah, dengan melibatkan PNS sebagai bapak asuh," ujar Bambang.

Pemerintah Kulon Progo di bawah Bupati Hasto Wardoyo selama ini dikenal progresif dalam memerangi kemiskinan melalui berbagai program terobosan. Ia mengeluarkan aturan yang mewajibkan setiap bulan perusahaan, baik swasta maupun perusahaan daerah, di Kulon Progo menyisihkan 5 persen laba keuntungannya untuk pos dana CSR.

"Dana itu dipakai untuk melakukan renovasi rumah warga miskin agar tak membebani APBD atau APBN. Kurun dua tahun terakhir, sudah ada 600 rumah warga miskin direnovasi dengan dana CSR itu dengan besaran tiap rumah Rp 10 juta," ujar Hasto.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bantuan RLH untuk Keluarga Pra Sejahtera di Kaltim Lampaui Target

3 Oktober 2023

Bantuan RLH untuk Keluarga Pra Sejahtera di Kaltim Lampaui Target

Kalau dengan CSR bisa bangun 3.000 rumah layak huni, maka kemiskinan Kaltim akan turun tinggal 2 persen


Begini Risiko-risiko Penyakit Antraks

9 Juli 2023

Sampel darah milik warga saat pengambilan sampel darah di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Dinas Kesehatan Gunungkidul melakukan pengambilan sampel darah untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Begini Risiko-risiko Penyakit Antraks

Antraks biasanya ditemukan pada hewan ternak dan dapat ditularkan ke manusia.


Penyebab Antraks yang Menimbulkan 3 Korban Jiwa di Gunung Kidul

9 Juli 2023

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Penyebab Antraks yang Menimbulkan 3 Korban Jiwa di Gunung Kidul

Antraks menjadi suatu kondisi yang masih kerap terjadi di seluruh negara berkembang.


Desa Wisata Nglanggeran Raih Predikat UNWTO Best Tourism Village 2021

4 Desember 2021

Berbagai kegiatan dilakukan di Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta. Foto. dok. Pengelola Dersa Wisata Nglanggeran
Desa Wisata Nglanggeran Raih Predikat UNWTO Best Tourism Village 2021

Desa wisata Nglanggeran bersaing dengan puluhan desa wisata lain dari seluruh dunia dalam ajang UNWTO Best Tourism Village 2021


Taman Kehati Eroniti di Gunungkidul Yogyakarta, Destinasi Wisata Ekosistem Karst

1 Juni 2021

Menanam padi gogo rancah diseling jagung di lahan Taman Kehati Eroniti. Dok. Instiper Jogja
Taman Kehati Eroniti di Gunungkidul Yogyakarta, Destinasi Wisata Ekosistem Karst

Taman Kehati Eroniti di Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta merupakan ekosistem karst yang memiliki setidaknya 23 jenis flora.


Populasi Monyet di Gunung Kidul Kebanyakan, 1.200 Akan Diekspor

6 September 2019

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
Populasi Monyet di Gunung Kidul Kebanyakan, 1.200 Akan Diekspor

Pengurangan populasi monyet ekor panjang sebanyak 1.200 ekor atau sekitar 60 sampai 70 persen dari yang ada di Gunung Kidul


Petani Gunung Kidul Atasi Kekeringan dengan Irigasi Perpompaan

12 Agustus 2019

Poktan Tani Manunggal, Wediutah Ngeposari, Semanu, Gunung Kidul mengatasi kekeringan dengan irigasi perpompaan.
Petani Gunung Kidul Atasi Kekeringan dengan Irigasi Perpompaan

Kementerian Pertanian telah mengalokasikan 93.860 unit pompa air periode 2015-2018. Irigasi perpompaan telah disalurkan di Kabupaten Gunung Kidul.


Gunung Purba Nglanggeran Bakal Saingi Wisata Pantai Selatan

10 Agustus 2019

Embung Nglanggeran yang masuk dalam kawasan ekowisata Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, 10 Februari 2017. Embung Nglanggeran merupakan telaga buatan yang berfungsi untuk menampung air hujan dimanfaatkan untuk mengairi perkebunan petani pada saat musim kemarau. TEMPO/Pius Erlangga
Gunung Purba Nglanggeran Bakal Saingi Wisata Pantai Selatan

Pesisir pantai selatan sudah jadi ikon wisata Gunung Kidul, namun Gunung Purba Nglanggeran siap menjadi destinasi ikonik berikutnya.


Idul Adha, Dinas Kesehatan DIY Monitoring Kesehatan Ternak

2 Juli 2019

Ilustrasi pemeriksaan hewan kurban. TEMPO/Iqbal Lubis
Idul Adha, Dinas Kesehatan DIY Monitoring Kesehatan Ternak

Dinas Kesehatan DIY kian intens melakukan monitoring terhadap kesehatan ternak untuk persiapan hari raya Idul Adha.


Sultan Soroti Polemik SD Negeri Wajibkan Siswa Berseragam Muslim

27 Juni 2019

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta keluarga menggunakan hak pilihnya di TPS 15, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton Yogyakarta atau di rumah bernama Ndalem Cokronegaran pada Rabu, 17 April 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Sultan Soroti Polemik SD Negeri Wajibkan Siswa Berseragam Muslim

Sri Sultan Hamengku Buwono X tak percaya jika kasus sekolah negeri di Kabupaten Gunungkidul yang mewajibkan pakaian muslim pada siswanya karena kesala