TEMPO.CO, Bandung - Gajah Sumatera bernama Yani di Kebun Binatang Bandung akhirnya mati sore tadi, Rabu, 11 Mei 2016. Yani sepekan ini sakit dan hanya tergeletak di bawah tenda biru di kompleks kebun binatang, dipisahkan dari tiga gajah lainnya.
Beberapa jam sebelumnya, ia sempat mendapatkan perawatan dari tim dokter hewan gabungan Pemkot Bandung, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, dan Taman Safari dan Rumah Sakit Hewan Cikole.
"Mati sekitar pukul 18.36 WIB setelah mendapat penanganan dari dokter hewan," ujar Kepala BBKSDA Jawa Barat Sylvana Ratina saat ditemui di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu malam.
Sylvana mengatakan gajah Yani mati karena terlambat ditangani. "Saya sangat menyayangkan, mengapa pihak Kebun Binatang Bandung, saat (gajah) sakit, tidak melaporkan kepada kami. Kan pasti ada tanda-tanda sebelum sakit," ujarnya.
Kandang gajah di Kebun Binatang Tamansari Bandung atapnya sudah mulai compang-camping. Di belakang kandang tua itu, berdiri selembar tenda terpal berwarna biru dengan tinggi kira-kira 2 meter. Tenda terpal itu ternyata menyimpan rahasia memilukan. Seekor gajah Sumatera bernama Yani sedang tergeletak tidak berdaya di dalamnya.
Gajah berusia 37 tahun itu terlihat kurus. Mata yang masih terbelalak terlihat basah dan berkerak, seperti habis menangis hebat menahan rasa sakit.
Napasnya tersengal-sengal. Keempat kakinya lunglai tidak bergerak, hanya belalai yang masih berusaha menggapai rerumputan di sekitarnya. Yani tengah meregang nyawa, menunggu kematian menjemputnya.
Dari informasi yang diperoleh Tempo, Yani sudah sepekan dipisahkan dengan tiga gajah lainnya dari kandang yang hampir ambruk itu. Yani ditelantarkan dan tidak diobati sama sekali. Hingga saat ini, belum diketahui jenis penyakit yang menyerang Yani.
PUTRA PRIMA PERDANA
Baca juga:
Pemerkosa Yuyun: Dibui 10 Tahun, Rok Jadi Bukti, Ini Mereka!
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby