TEMPO.CO, Jakarta -Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mempromosikan sejumlah objek wisata yang bisa menjadi pilihan dalam lilbuan akhir pekan panjang ini. “Baik di Jawa Barat bagian selatan, tengah, dan utara, obyek alam terhampar dengan istimewa," katanya dalam keterangan tertulis Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diterima Tempo, Kamis, 5 Mei 2016.
Dua tahun terakhir Pemprov Jawa Barat menggelontorkan hampir Rp 121 miliar untuk perbaikan sarana prasarana obyek wisata. Tahun 2015 dikucurkan Rp 98 miliar yang tersebar di sejumlah dinasnya. Pada tahun ini sedikitnya Rp 17 miliar khusus sektor pariwisata dan kebudayaan, serta anggaran promosi wisata Rp 6 miliar.
"Anggaran itu dimasukkan dalam program pengembangan destinasi pariwisata dan pemasaran pariwisata Jawa Barat," ucap Aher sapaan Ahmad Heryawan.
Aher menambahkan sejumlah objek wisata yang mendapat kucuran anggaran pembenahan itu yakni Taman Buah Mekar Sari di Kabupaten Bogor, Grand Canyon dan Candi Jiwa di Karawang, Pulau Biawak di Indramayu, Gunung Padang di Cianjur, serta Tamah Hutan Raya Juanda di Bandung, Kebun Raya di Kuningan, Kampung Naga di Tasikmalaya, Geopark Ciletuh serta Desa Adat Ciptagelar di Sukabumi, serta Rancabuaya di Garut.
Menurut Aher, pada Anggaran Perubahan tahun ini juga disiapkan anggaran sejenis untuk sejumlah obyek wisata lainnya. Yakni Goa Sunyaragi di Kota Cirebon, Batu dua di Sumedang, serta Goa Sindang Lawang di Pangandaran.
Selain obyek wisata alam, Aher berkata, Jawa Barat juga memiliki jenis wisata lainnya yang bisa menjadi pilihan. "Bagi yang lebih suka wisata kreasi, misal wisata kuliner dan atau belanja, kami punya Bogor dan Kota Bandung. Bahkan, wisata religi juga bisa ditemukan di Tasikmalaya, Cirebon, dan Kota Bandung."
Terakhir Aher meresmikan Tebing Keraton di kawasan Taman Hutan Raya Juanda di kawasan Bandung utara pada awal pekan ini. “Bukan peresmian biasa, karena juga ini tempat resmi pengamatan burung raptor migran dunia. Tebing Keraton sering dihinggapi burung-burung dunia ketika melintas untuk bermigrasi antar-benua, biasanya setiap bulan September," kata dia.
Tebing Keraton kini dipasangi pagar pembatas. Lokasi ini menjadi favorit pengunjung di kawasan Taman Hutan Raya untuk melihat kawasan hutan konservasi itu dari ketinggian.
Pembenahan Tebing Keraton yang setahunnya bisa dikunjungi 200 ribu orang, diklaim Aher mendongkrak penambahan pendapatan retribusi dari obyek wisata kawasan Hutan Raya Juanda. Pendapatan rata-rata retribusi obyek wisata ini sebelumnya hanya Rp 3 miliar, kini dalam tiga bulan pertama sudah menembus Rp 1,9 miliar.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Nunung Sobari mengatakan, Kementerian Pariwisata mematok Jawa Barat kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara dan asing dalam setahun ini naik 10 persen ketimbang tahun lalu. “Tahun lalu kunjungan wisatawan nusantara di Jawa Barat mencapai 48 juta orang, dan wisatawan asing 1 juta orang,” kata dia pada Tempo di Bandung, 25 April 2016.
Dia mengklaim, jumlah kunjungan wisatawan nusantara di Jawa Barat mengungguli daerah lain di Indonesia. “Memang yang masih paling banyak itu dari masyarakat Jawa Barat sendiri ke daerah wisata di Jawa Barat juga, tapi kita mendorong lebih banyak lagi kunjungan dari provinsi lain,” kata Nunung.
Khusus wisatawan asing, Nunung mengaku membidik penambahan 10 persen itu dari Belanda. “Ada 1,5 juta orang Indonesia keturunan Belanda yang ingin tahu sejarah nenek moyangnya di sini, ini potensi yang besar,” kata dia. Kendati demikian, wisatawan asing yang masih mendominasi kunjungannya ke Jawa Barat masih berasal dari Malaysia dan Singapura.
Asosiasi Perjalananan Wasata (Asita) melansir terdapat 1.480 obyek wisata di Jawa Barat. Dari jumlah itu terdapat 70 obyek wisata yang potensial tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.
AHMAD FIKRI