TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kunjungannya ke Cina dilakukan untuk meningkatkan kerja sama sekaligus memperbaiki hubungan yang sempat tegang.
"Intinya kami membuat hubungan Indonesia dan Cina lebih baik lagi," kata Luhut di Gedung Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, Kamis, 28 April 2016.
Menurut Luhut, Indonesia juga akan meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, khususnya Cyber Defense dan bidang kelautan. "Kami ingin menyelesaikan masalah ikan di Laut Cina Selatan, bikin kerja sama penangkapan ikan, kemudian bikin pabrik ikannya di Indonesia. Biar tak ribut lagi," katanya.
Luhut optimistis kesepakatan itu bisa menurunkan tensi Indonesia dan Cina yang sempat memanas karena isu kelautan. "Jadi kami sepakat tak usah ribut di permukaan-lah. Kalau ada masalah, diomongin di dalam, tak usah diumbar ke media," katanya.
Luhut sebelumnya mengatakan dia bertemu Penasihat Negara Cina Yang Jiechi di Beijing, Cina. Dalam pertemuan yang digelar Selasa lalu, kedua negara sepakat menghormati kedaulatan wilayah masing-masing. "Kerja sama berbagai bidang juga ditingkatkan antara lain pertanian, kelautan, pertahanan, industri, dan pertahanan," kata Luhut.
Luhut pun sempat bertemu pemimpin dari sebelas perusahaan infrastruktur besar di Cina. Sebagian besar perusahaan tersebut sudah berinvestasi di Indonesia, seperti Power-China International Group Limited.
"Mereka sudah punya investasi senilai US$ 5 miliar di Indonesia," katanya. Luhut juga memberi arahan terkait dengan kondisi keamanan, program pembangunan, dan peluang berinvestasi di Indonesia. "Termasuk soal terbukanya peluang baru, seperti investasi di Papua."
YOHANES PASKALIS