Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komnas HAM Akan Bentuk Tim Khusus Kasus Siyono  

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Komnas HAM menerima hasil otopsi jenazah terduga teroris Siyono dari PP Muhammadiyah dan Tim Dokter Forensik Jawa Tengah di Kantor Komnas HAM, Jakarta. TEMPO/Fransisco Rosarians
Komnas HAM menerima hasil otopsi jenazah terduga teroris Siyono dari PP Muhammadiyah dan Tim Dokter Forensik Jawa Tengah di Kantor Komnas HAM, Jakarta. TEMPO/Fransisco Rosarians
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan meneruskan penyelidikan kasus Siyono.

"Kami akan meneruskan penyelidikan, bukan hanya kasus Siyono, tapi juga kasus lain selama sepuluh tahun terakhir dengan didukung Muhammadiyah dan Kontras. Hasilnya untuk bahan evaluasi secara menyeluruh," ujar komisioner Komnas HAM, Siane Indriani, kepada Tempo saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 15 April 2016.

Siane menjelaskan, akan ada tim khusus yang dibentuk untuk penyelidikan kasus Siyono. Kendati demikian, Siane belum bisa membeberkan secara jelas bagaimana dan siapa saja yang akan tergabung dalam tim tersebut.

"Nanti, ya, karena ini bukan hal personal, tapi kelembagaan, jadi harus diputuskan di paripurna," ucapnya.

Sebelumnya, Indonesia Police Watch menyatakan Komnas HAM harus memprakarsai penyidikan independen terhadap kematian Siyono. Hasilnya nanti harus dibuka secara transparan.

"Jika ada polisi yang bersalah dan melanggar prosedur, yang bersangkutan harus diproses secara hukum di pengadilan. Sebaliknya, jika polisi sudah bertindak sesuai dengan prosedur, Komnas HAM harus menjelaskannya secara terbuka," tutur Neta S. Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch.

Siyono adalah terduga teroris asal Klaten yang tewas dalam pengawalan Densus 88 Antiteror awal Maret 2016. Berdasarkan keterangan Polri, Siyono melawan saat berada di mobil menuju tempat persembunyian senjata yang ingin ia tunjukkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polisi pernah merilis hasil autopsi jenazah Siyono menunjukkan terduga teroris itu meninggal karena adanya pendarahan di rongga kepala bagian belakang. Diduga, pendarahan tersebut karena benturan dengan bingkai jendela di dalam mobil. Sebelumnya, ia diantar dua anggota Densus untuk menunjukkan tempat persembunyian senjata milik kelompok Neo Jamaah Islamiyah yang ia ikuti.

Melihat ada keanehan dalam kematian Siyono, keluarga meminta polisi melakukan autopsi. Akhirnya pada Jumat, 1 April 2016, autopsi dilaksanakan tim forensik PP Muhammadiyah beserta satu dokter forensik perwakilan Polri.

Berbeda dengan pernyataan polisi, hasil autopsi tim forensik PP Muhammadiyah menyatakan Siyono meninggal akibat benda tumpul yang dibenturkan ke bagian rongga dada.

Temuan lain dari hasil autopsi ini adalah ada indikasi memar pada bagian tubuh belakang. Karena itu, menurut Siane, ada analisis bahwa tindak kekerasan dilakukan dengan menyandar. Pasalnya, juga ditemukan kerusakan pada jaringan bagian tersebut.

Selain itu, fakta mengejutkan lain yang dipaparkan Siane dari hasil autopsi adalah tidak ditemukan adanya perlawanan dari Siyono. "Dari hasil rangkaian autopsi, tidak ditemukan adanya luka defensif," katanya.

INGE KLARA SAFITRI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Ada Lava Pijar dan Muntahan Abu Setinggi 4.000 Meter

2 jam lalu

Kondisi Gunung Ibu pasca erupsi yang terlihat dari Desa Tokuoko Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis 9 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan kenaikan status Gunung Ibu dari sebelumnya waspada level II menjadi siaga level III yang terhitung pada Rabu (8/5) pukul 10.00 WIT, sehingga masyarakat di daerah itu dihimbau agar tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Gunung Ibu Erupsi Lagi, Ada Lava Pijar dan Muntahan Abu Setinggi 4.000 Meter

Gunung api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali erupsi pada dinihari pukul 00.24 WIT, Sabtu, 11 Mei 2024.


Seberapa Bergantung China Terhadap Teknologi Kecerdasan Buatan Amerika Serikat?

2 jam lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Seberapa Bergantung China Terhadap Teknologi Kecerdasan Buatan Amerika Serikat?

Langkah Departemen Perdagangan AS ditujukan untuk mengekspor model kecerdasan buatan atau AI berpemilik ataukah sumber tertutup?


TPNPB-OPM Tuding Serangan Udara Bakar 3 Rumah Warga Sipil di Kampung Pogapa, Ini Kata TNI

3 jam lalu

Asap api tampak membubung dari bangunan Sekolah Dasar Negeri Inpres Pogapa di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, yang dibakar TPNPB-OPM, Rabu, 1 Mei 2024. Dok. Istimewa
TPNPB-OPM Tuding Serangan Udara Bakar 3 Rumah Warga Sipil di Kampung Pogapa, Ini Kata TNI

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas pembakaran tiga rumah warga sipil di Kampung Pogapa itu.


5 Fakta Serangan Israel ke Rafah

3 jam lalu

Warga Palestina melakukan perjalanan dengan kereta yang ditarik hewan saat mereka melarikan diri dari Rafah setelah pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur kota Gaza selatan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 9 Mei 2024. REUTERS/Mohammed Salem
5 Fakta Serangan Israel ke Rafah

Israel kembali melakukan serangan darat ke Rafah, Gaza Selatan, pada Selasa lalu, berikut fakta-faktanya


Ditangkap karena Pencabulan 5 Bocah Laki-laki, Pemuda di Cengkareng Dijerat Pasal Perlindungan Anak

3 jam lalu

Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com
Ditangkap karena Pencabulan 5 Bocah Laki-laki, Pemuda di Cengkareng Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polres Metro Jakarta Barat telah memeriksa dan menahan pemuda 23 tahun yang telah ditetapkan tersangka pencabulan itu.


Catat, Jadwal Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024

4 jam lalu

Para peserta UTBK SNBT di UNS mengikuti ujian di Gedung TIK UNS Solo, Jawa Tengah, Selasa, 30 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Catat, Jadwal Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024

Para peserta UTBK SNBT 2024 tidak memiliki akses untuk melihat skor atau nilai UTBK mereka sebelum pengumuman resmi.


Pendidikan Vokasi Bantu Perempuan tetap Berkarya Sambil Urus Keluarga

4 jam lalu

Peluncuran Program Perempuan Inovasi 2024 awal Mei 2024/Istimewa
Pendidikan Vokasi Bantu Perempuan tetap Berkarya Sambil Urus Keluarga

Aktris Dian Sastro menyoroti sedikitnya siswa perempuan di pendidikan vokasi. Ia mengingatkan bahwa ada


Polisi Tangkap 19 Remaja Diduga Terlibat Tawuran di Jakarta Barat, Sita Celurit hingga Stik Golf

4 jam lalu

Ilustrasi tawuran. Dok. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Polisi Tangkap 19 Remaja Diduga Terlibat Tawuran di Jakarta Barat, Sita Celurit hingga Stik Golf

Polisi akan memanggil orang tua dan guru dari sekolah para pelajar yang terlibat tawuran itu untuk memberikan klarifikasi.


Alasan Pria Bertahan dalam Pernikahan Tak Bahagia

5 jam lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com
Alasan Pria Bertahan dalam Pernikahan Tak Bahagia

Anda tak bahagia dengan jalannya hubungan dan rumah tangga? Berikut alasan laki-laki bertahan dalam pernikahan yang tak bahagia.


Mentan Amran Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sulsel

5 jam lalu

Mentan Amran Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sulsel

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan kepada sejumlah anak yatim dan keluarga korban banjir dan longsor Provinsi Sulawesi Selatan berupa uang pribadi sebesar 10 juta perorang.