TEMPO.CO, Makassar -Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat tengah memeriksa satu anggotanya yang menembak mati seorang pria mabuk. Penembakan itu terjadi di Jalan Kompleks IDI Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Jumat, 25 Maret 2016, dinihari.
Juru Bicara Polda Sulselbar Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan, polisi yang diperiksa itu adalah Brigadir Kepala Andi. Sedangkan pria yang ditembak bernama Kahar Daeng Palau, 43 tahun. Kahar tercatat sebagai warga Desa Bontoala Kecamatan Palangga Kabupaten Gowa.
Menurut Frans, Andi saat itu tengah bertugas menjaga satu perusahaan penyedia jasa pendistribusian uang tunai. Karena itu dia dibekali senjata laras panjang semi otomatis SS1 kaliber 4 milimeter. Sekitar pukul 02.00 Wita, Kahar datang dengan membawa sangkur sambil berteriak. "Diduga ia mabuk, karena tidak ada masalah sebelumnya," kata Frans.
Karena terganggu dengan ulah Kahar, Bripka Andi mendekati dan meminta pria itu pulang. Namun Kahar memaksa masuk ke pekarangan perusahaan. "Diduga suasana sudah tidak memungkinkan lagi terpaksa Bripka Andi melepaskan tembakan," kata Frans. Dari hasil pemeriksaan diketahui ada tiga peluru yang mengenai tubuh Kahar.
Frans mengatakan Bripka Andi sudah ditahan untuk dimintai keterangan. Senjata yang digunakan menembak Kahar sudah disita. "Sekarang ditangani Propam Polda Sulselbar untuk diproses lebih lanjut," katanya.
Dari pemeriksaan sementara, kata Frans, ada dugaan juga Kahar datang ke perusahaan itu untuk merampok. "Dari keterangan seorang saksi, diduga korban akan melakukan perampokan namun terlanjur ditahan di depan pagar. Tpi ini masih diselidiki," katanya.
Keluarga Kahar menyayangkan tindakan Bripka Andi yang terkesan gampang melepaskan tembakan. Ardianto, asik Kahar, meminta polisi itu mendapat hukum setimpal. "Saya tidak terima tuduhan kakak saya akan merampok, apalagi kakak saya punya pekerjaan tetap," katanya.
Istri Kahar, Nursiah, 38 tahun, mengatakan suaminya saat ini dalam kondisi kritis. Dia baru mengetahui suaminya berada di rumah sakit setelah diberi tahu oleh seorang polisi. "Tadi pagi baru tahu, polisi datang ke rumah," katanya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Rusdi Hartono berjanji mengusut secara tuntas kasus ini. Pihaknya sudah menyita hasil rekaman CCTV di lokasi kejadian dan memeriksa satu orang yakni satpam perusahaan PT Kelola Jasa Artha.
Ia membenarkan sempat terjadi cekcok antara Bripka Andi dan Kahar sebelum penembakan. Ia mengaku belum bisa memastikan alasan Kahar berada di lokasi kejadian. Pihaknya mengaku masih mengumpulkan keterangan saksi. "Kahar memang terlihat menantang polisi dengan mencabut sangkur dan mengaku tidak takut ditembak polisi," katanya.
SAHRUL ALIM