TEMPO.CO, Jakarta - Titik panas mulai terlihat lagi di Kalimantan Tengah. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara H Asan Sampit, Yulida Warni, ketika dihubungi pada Senin , 21 Maret 2016, membenarkan adanya temuan lima titik panas di Kalimantan Tengah.
"Memang sudah mulai ada titik panas di Kalimantan Tengah. Berdasarkan informasi yang kami dapat, titik panas di Kabupaten Kotawaringin Timur ada karena pembakaran lahan. Namun, untuk titik panas di kabupaten lain, saya tidak tahu, apakah akibat pembakaran atau bukan," ucap Yulida.
Menurut Yulida, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur langsung meluncur ke lokasi dan langsung melakukan pemadaman setelah mendapat info temuan titik panas. "Masih ada saja orang yang melakukan pembakaran."
Maret-April ini merupakan puncak musim hujan, sehingga lahan masih basah. Diharapkan, setelah curah hujan berkurang pada Mei-Oktober mendatang, tidak ada lagi yang melakukan pembakaran lahan.
"Cukup tahun lalu kita mengalami bencana asap. Mudah-mudahan tahun ini tidak ada lagi," tutur Yulida.
Paramartha, warga Palangkaraya, juga berharap bencana kabut asap tahun lalu tidak terulang. "Saya berharap aparat keamanan untuk menindak tegas pelaku pembakaran lahan," ucapnya.
KARANA W.W.