TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan membahas berbagai isu terkait upaya kemerdekaan Palestina. Ia mengatakan ada enam isu utama yang akan disinggung dalam KTT OKI tersebut.
"Keenam isu itu meliputi masalah perbatasan, pengungsi Palestina, sengketa kota Yerusalem, pemukiman ilegal, keamanan, dan akses air bersih," kata Retno di Kantor Staf Kepresidenan, Rabu, 2 Maret 2016.
Retno mencontohkan masalah perbatasan yang akan dibahas di antaranya persoalan wilayah Palestina yang semakin mengecil akibat upaya ambil alih dari Israel. Satu contoh wilayah yang terus digerogoti adalah West Bank atau Tepi Barat Palestina. Di kawasan ini, Israel menguasai berbagai titik secara sporadis. "Sudah bolong-bolong seperti keju Swiss kalau dilihat di peta," ujar Retno.
Contoh lain, kata Retno, mengenai sengketa wilayah Yerusalem. Dalam persoalan ini, ia mengatakan Israel terus berupaya mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota mereka. Padahal, wilayah tersebut termasuk daerah kekuasaan Palestina.
"Situasi di sana kian memburuk. Penduduk Palestina yang tinggal di sana tinggal 36,8 persen, 75 persen jatuh miskin, 41 persen yang punya akses ke sekolah, 65 persen punya akses ke air bersih, dan 39 persen yang rumahnya legal," kata Retno.
Dengan banyaknya isu tersebut, Retno menyebut masalah Palestina sebagai sesuatu yang urjen untuk dibahas. Ia berharap, KTT OKI ini bisa memberikan sulusi konkret menangani masalah di Palestina."Hasil akhirnya mungkin tak akan secepat yang diharapkan. Tapi saya sudah bisa membayangkan satu bentuk dukungan terhadap Palestina," katanya.
Sesuai rencana, KTT OKI akan diselenggarakan di Jakarta pada 6-7 Maret. Sebanyak 49 negara akan menghadiri KTT ini.
ISTMAN MP