TEMPO.CO, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan mulai terjadi lagi di sejumlah wilayah pesisir Provinsi Riau. Titik api terus terpantau sejak dua pekan terakhir yang dikhawatirkan berdampak terhadap bencana kabut asap.
"Di wilayah pesisir sudah mulai terpantau titik api," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger, Jumat, 19 Februari 2016.
Edwar mengaku telah melakukan pemantauan titik api bersama Komandan Resimen (Korem) Wirabima/031 Pekanbaru. Dari pantauan udara, kata Edwar, memang terlihat beberapa titik api di kawasan lahan kosong tidak jauh dari Bandara Pinang Kampai, Dumai. "Lahan terbakar sekitar 3 hektare," katanya.
Dari pantauan tersebut, Edwar menduga, kebakaran disengaja oleh masyarakat untuk pembersihan lahan. "Lahan dibakar untuk buka kebun," katanya sambil menambahkan bahwa Kepolisian Resor Dumai sudah langsung bergerak terkait upaya pemadaman dan proses hukumnya.
"Sementara tokoh masyarakat setempat tengah diperiksa untuk keterangan lebih lanjut. Sebab, tidak ada satu pun warga yang mengaku telah membakar lahan itu," ujarnya.
Edwar khawatir kemunculan titik api di wilayah pesisir berpotensi menimbulkan kabut asap seperti yang terjadi pada 2015. Dia pantas khawatir karena wilayah pesisir Riau saat ini memang minim curah hujan.
Titik api juga muncul kembali di Kota Padang, Sumatera Barat. Di wilayah tetangga ini, sejak kebakaran hutan bahkan titik api muncul di dalam kota. Api berkobar pada Kamis malam, 18 Februari 2016 dan belum sepenuhnya padam pada Jumat siang, 19 Februari 2016.
Kepala BPBD Kota Padang Dedi Henidal mengatakan kebakaran terjadi di kawasan Luki dan hingga kini petugas masih menunggui karena kawasan itu disebutkannya masih berasap. Menurut dia, petugas sempat kewalahan melakukan pemadaman karena lokasinya sulit dijangkau.
Akses mobil pemadaman hanya bisa mencapai dua kilometer dari lokasi api. "Harus melewati lurah, bukit, dan melintasi sungai," ujarnya.
Petugas akhirnya menggunakan alat tradisional untuk mengangkut air ke atas. Dibantu hujan yang turun pada Kamis malam, mereka berusaha melokalisasi kawasan yang terbakar. Menurut Dedi, ada dua titik kebakaran dengan total hutan yang terbakar sekitar dua hektare.
Dari informasi yang dihimpun BPBD, sebelum api muncul, ada tiga orang masuk ke dalam hutan. Setelah itu, di lokasi juga ditemukan tiga buah pondok. "Setelah tiga orang itu naik ke atas, tiba-tiba api muncul," ujar Dedi.
BPBD menyerahkan kasus ini ke pihak polisi untuk menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran hutan.
RIYAN NOFITRA | ANDRI EL FARUQI