TEMPO.CO, Indramayu - Belasan hektar tanaman padi di Kabupaten Indramayu terendam banjir. Jika tidak segera surut, tanaman padi dikhawatirkan mati dan membusuk.
Hujan yang turun terus menerus selama beberapa hari menyebabkan banjir di sejumlah kecamatan di Indramayu. Tidak hanya rumah warga, banjir pun merendam areal tanaman padi. "Areal tanaman padi yang terendam banjir sekitar 12 ribu hektar," kata Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang, Ahad 14 Februari 2016.
Tanaman padi yang terendam banjir tersebut tersebar di Kandanghaur, Losarang, Cantigi, Arahan, Balongan, Krangkeng dan sebagian Lohbener. Padi yang terendam banjir tersebut rata-rata masih berumur di bawah satu bulan. Bahkan masih ada pula yang berupa persemaian.
Dengan usia di bawah 1 bulan, maka ketinggian batang padi pun belum mencapai 50 cm. Padahal ketinggian genangan air ada yang mencapai hingga 75 cm. Akibatnya, pucuk tanaman padi pun menjadi tidak terlihat karena terendam banjir. Jika dalam waktu seminggu air tak kunjung surut, maka dikhawatirkan tanaman padi bisa mati dan membusuk. Mereka pun terpaksa harus melakukan tanam ulang.
"Instansi terkait harus bisa lebih serius membenahi infrastruktur pengairan," kata Sutatang. Apalagi banjir terjadi akibat luapan sungai dan tanggul yang jebol.
Namun Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) setempat mengeluarkan data berbeda. "Ada 2 ribu hektar tanaman padi yang sempat terendam banjir," kata Kadispertan Indramayu, Firman Muntako. Dia menyatakan bahwa padi masih bisa selamat selama pucuk tanamannya terlihat.
Mengantisipasi genangan itu, Pejabat Bupati Indramayu Toto Mohammad Toha menekankan agar saluran irigasi harus segera diperbaiki. "Baik yang kewenangannya di tangan Pemkab Indramayu, Pemprov Jabar maupun pemerintah pusat dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung," kata Toto.
Setelah melakukan peninjauan ke berbagai wilayah yang sebelumnya dilanda banjir, Toto melihat ada sejumlah tanggul yang kondisinya kritis. Terutama tanggul di sepanjang aliran Sungai Cimanuk yang kewenangannya ada di bawah BBWS Cimanuk-Cisanggarung.
Tidak hanya saluran irigasi, Toto menemukan pintu irigasi yang rusak di sejumlah titik. Padahal pintu irigasi sangat berperan untuk pengaturan jalannya air.
IVANSYAH