TEMPO.CO, Karawang - Puluhan ribu hektare sawah di Kabupaten Karawang sudah mulai diterjang banjir. Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten (Distanhutbunak) Karawang menyatakan sawah terancam gagal tanam.
Pantauan Tempo di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, air berwarna cokelat merendam sawah-sawah warga. Sacrum Al Abdul Ansory, 51 tahun, bercerita jika seluruh sawah miliknya sudah terendam sejak dua hari lalu.
"Sawah saya baru ditanam, jika terrendam terlalu lama, saya khawatir tanaman padi bisa mati," ungkap Sacrum, saat ditemui Tempo di rumahnya, Rabu, 3 Februari 2016.
Sacrum mengatakan akibat banjir tersebut kerugian mencapai Rp 31 juta.
Padahal ia baru saja rampung menanam bibit padi di 5 hektare sawah miliknya. "Tahun ini sedang apes. Belum rampung merawat sawah, sudah kena banjir. Padahal minggu lalu baru selesai menanam," katanya.
Banjir datang ketika Sacrum belum selesai merawat sawahnya. Dari 25 petak sawah miliknya, Sacrum baru separuh merawat sawah miliknya. "Perawatan baru 50 persen. Minggu lalu kami baru selesai memupuk, menyiangi padi dan menyemprot pestisida,"
Di musim tanam rendeng ini, Sacrum menanam satu kwintal bibit padi. Namun jika dalam tiga hari, air tidak surut biasanya padi menjadi mati dan gagal tanam. "Menjadi percuma karena harus melakukan semai ulang. Akibat banjir ini, modal Rp 31 juta terancam melayang," ucap dia.
Di Tahun 2015, 600 hektare sawah di Kecamatan Telukjambe Barat terendam banjir. Sementara 300 hektare sawah diterjang banjir di Desa Karangligar. Eneng Komariah, Kepala Desa Karangligar mengatakan, banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi.
"Pada malam hari, ketika hujan lebat, permukaan air Citarum dan Cibeet mulai naik hingga ke pemukiman dan sawah-sawah penduduk," ujar Eneng, saat ditemui Tempo ketika meninjau banjir, Rabu, 3 Februari 2016.
Sejak pukul 19.00 WIB Selasa malam, air sungai Citarum mulai naik ke pemukiman warga. Dari data yang berhasil dihimpun, Eneng menyebut ketinggian air mencapai hampir satu meter. "Setelah melakukan pendataan, diketahui 62 kk, 53 rumah, 194 jiwa menjadi korban banjir," pungkasnya.
HISYAM LUTHFIANA