Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dana Pemulangan Orang Hilang Belum Dianggarkan

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Sejumlah warga eks Gafatar berada di pemukiman di kawasan Monton Panjang, Kalbar, 19 Januari 2016. Sebanyak 796 warga eks Gafatar yang datang dari Pulau Jawa sejak tiga bulan lalu ini bermukim di lahan pertanian seluas 43 hektar. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah warga eks Gafatar berada di pemukiman di kawasan Monton Panjang, Kalbar, 19 Januari 2016. Sebanyak 796 warga eks Gafatar yang datang dari Pulau Jawa sejak tiga bulan lalu ini bermukim di lahan pertanian seluas 43 hektar. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Iklan

TEMPO.CO, Sleman - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta berharap kerja sama dengan pemerintah soal hilangnya banyak orang ditindaklanjuti serius. Jika ada yang sudah ditemukan dan harus dipulangkan, polisi tidak mempunyai anggaran untuk membiayai transportasi orang-orang itu.

Apalagi, menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Komisaris Besar Hudit Wahyudi, kepolisian mendapat laporan ada 79 orang yang hilang. Jika mereka ditemukan semuanya dan berhubungan dengan suatu organisasi tertentu, dibutuhkan banyak biaya. Belum lagi jika ada keluarga yang ingin ikut dalam penjemputan, harus membeli tiket perjalanan dengan biaya sendiri.

"Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat merespons positif," kata Hudit, Selasa, 19 Januari 2016.

Di salah satu kamp di Kalimantan Barat, sedikitnya ada sekitar 700 orang yang diduga ikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Mereka sedang didata keberadaan, nama, dan asal daerahnya. Diduga dari Yogyakarta ada ratusan yang ikut program eksodus Gafatar. Namun, dari laporan kehilangan keluarga, hanya 79 orang yang dilaporkan hilang.

"Seperti penjemputan salah satu orang yang dilaporkan hilang juga terkendala biaya orang tua yang akan ikut. Kalau yang mampu, mudah saja, tapi bagaimana dengan yang tidak mampu?" kata Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti, Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.

Karena itu, Anny berharap kerja sama dengan pemerintah daerah juga perlu dibicarakan soal penjemputan orang yang dilaporkan hilang jika sudah ditemukan. Dinas Sosial juga seharusnya terlibat dalam hal-hal yang terjadi di masyarakat ini.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta  Agung Supriyono mengatakan memulangkan ratusan warga bukanlah perkara mudah. Sebab, anggaran keuangan sudah direncanakan lama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Itu kan berbasis anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)," ujar Agung.

Agung menyatakan anggaran yang dikeluarkan dari APBD harus direncanakan sebelumnya. Sebab, soal hilangnya banyak warga karena diduga ikut salah satu organisasi (Gafatar) berbeda dengan bencana.  Jika berkaitan dengan bencana, ada pos anggaran yang tak terduga.

"Untuk memulangkan orang yang hilang dan ditemukan kan belum dianggarkan," kata Agung.



MUH SYAIFULLAH


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

5 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

8 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

19 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

23 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

43 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

46 hari lalu

Peserta mendaki puncak Rosablanche selama perlombaan Glacier Patrol ke-21 di pegunungan antara Zermatt dan Verbier, Swis, 18 April 2018. Perlombaan ini pertama kali diselenggarakan pada April 1943 dan hanya diikuti peserta militer. AP/Jean- Christophe Bott
Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

49 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

51 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

56 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat