TEMPO.CO, Bandung- Area Manager Communication and Relations Jawa bagian Barat, Marketing Operation Region III, PT Pertamina, Yudy Nugraha, mengatakan Pertamina kembali menurunkan harga avtur. “Di area Jawa Bagian Barat, harga avtur turun lagi,” kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 14 Januari 2015.
Menurut Yudy, harga baru avtur berlaku dua pekan mulai besok, yakni periode 15-31 Januari. Di Bandara Soekarno-Hatta misalnya harga avtur turun Rp 170 menjadi Rp 5.490 per liter. Dua pekan ini, Pertamina juga telah menurunkan harga avtur di bandara itu Rp 200 per liter. “Sudah dua kali turunnya,” katanya.
Penurunan harga avtur di Bandara Soekarno-Hatta itu lebih rendah dibandingkan harga penurunan rata-rata avtur nasional yakni Rp 143 per liter. “Harganya lebih rendah karena lokasinya lebih dekat ke jalur distribusi,” Yudy berujar.
Yudy menambahkan, penurunan harga avtur di tiap bandara berbeda-beda. Penurunan Rp 170 per liter itu misalnya berlaku di Bandara Soekarno-Hatta. Adapun harga avtur di Halim Perdana Kusuma, Husein Sastranegara, dan Pondok cabe berbeda. Namun ia tidak merincinya.
Pertamina memutuskan menurunkan lagi harga avtur yang berlaku dua pekan ke depan mempertimbangkan tren penurunan harga minyak dunia. Harga avtur akan kembali di evaluasi lagi selepas 31 Januari 2015.
Yudy mengatakan penurunan harga avtur tidak berimbas pada konsumsi. Pertamina memilih menurunkan harga avtur untuk mendukung industri penerbangan nasional. “Avtur itu unik, konsumsinya tergantung jumlah penumpang, seperti kemarin waktu libur panjang ada kenaikan konsumsi.”
Konsumsi rata-rata avtur di empat bandara di wilayah Jawa Bagian Barat itu 5.637 kiloliter per hari. Konsumsi terbesar di Bandara Soekarno-Hatta, yang seharinya bisa menyerap 5.050 kiloliter avtur.
Sebelumnya, harga minyak mentah dunia diprediksi terus anjlok menuju level US$ 20 Amerika per barel tahun ini. Lembaga riset Morgan Stanley yakin harga minyak di level itu sangat mungkin terjadi akibat sentimen negatif devaluasi yuan sehingga harga komoditas turut anjlok.
AHMAD FIKRI