TEMPO.CO, Sleman - Di Sleman, tersebar kabar beberapa orang dilaporkan hilang oleh keluarga mereka. Ada dugaan mereka yang hilang itu ikut hijrah atau eksodus bersama organisasi Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar.
Salah satunya Ahmad Kevin, 16 tahun. Kevin ikut ayahnya, Sanggar Yamin, yang menurut pengakuan keluarga merupakan pengurus Gafatar di Yogyakarta.
Menurut nenek Kevin, Maria Restubun, 65 tahun, setelah Kevin masuk ke organisasi itu, cucunya sudah tidak mau salat atau puasa lagi. Jika disuruh oleh neneknya untuk salat, ia menjawab itu tidak wajib.
"Padahal dulunya sangat taat dan rajin salat ke masjid. Puasa juga sudah tidak lagi dilakukan. Yang biasanya main dengan teman di tetangga, tidak dilakukan lagi oleh Kevin. Dia lebih sering ikut kegiatan bersama ayahnya," kata Maria, Minggu, 10 Januari 2016.
Maria menambahkan, sebelum ikut organisasi itu, ayah Kevin, Sanggar Yamin, juga merupakan orang yang taat dan rajin beribadah. Bahkan orang tuanya di Bima Nusa Tenggara Barat merupakan tokoh agama.
Maria mengakui, meski ia beragama Katolik, karena anaknya, Olivia Sandra Yunita, yang bisa dipanggil Nita, ibunda Kevin menjadi Mualaf. Ia sering mengingatkan cucunya untuk shalat. Namun, saat disuruh salat, Kevin berkilah ibadah itu tidaklah wajib.
Olivia Sandra Yunita, 39 tahun, masuk Islam saat menikah dengan Sanggar. Anaknya pun ikut agama orang tuanya. Karena bercerai pada 2008, hak asuh Kevin jatuh ke Olivia.
Maria, yang berasal dari Ambon itu, menambahkan, ia sudah tinggal lama bersama Olivia dan cucunya Kevin di Jetis, RT1/RW1 Sinduadi, Mlati, Sleman. Karenanya, ia sangat tahu kondisi anak dan cucunya itu. "Cucu saya seperti dicuci otaknya," kata Maria.
Keluarga sudah menghubungi kerabat di berbagai daerah. Namun tidak ditemukan jejak Kevin bersama ayahnya itu. Ibunda Kevin, Olivia Sandra Yunita, 39 tahun, akhirnya sudah melaporkan hilangnya Kevin ke polisi, seminggu sejak 26 November 2015, saat tidak ada kabar dari anaknya itu.
MUH SYAIFULLAH