TEMPO.CO, Surabaya - Malam pergantian tahun di Surabaya akan berbeda dengan sebelumnya. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Anton Setiadji mengatakan, pada malam pergantian tahun, car-free night ditiadakan. Selain itu, Polda Jawa Timur melarang kendaraan dari luar Surabaya masuk, Kamis, 31 Desember 2015.
Larangan ini ditujukan untuk mengantisipasi ancaman teror, mengingat akhir-akhir ini marak pergerakan teroris yang terkait dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mulai masuk Jawa Timur. “Ditakutkan teror menyusup dalam kerumunan car-free night,” ucap Anton.
Anton mengakui kegiatan car-free night pada malam pergantian tahun akan mengurangi kemacetan. Namun, demi keamanan yang lebih besar, car-free night ditiadakan. Terkait dengan hal ini, Anton mengaku Polda Jawa Timur sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya dan Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya.
Anton menuturkan akan memperketat pengamanan melalui kerja sama dengan kepolisian resor setempat untuk wilayah di luar Surabaya. Pengamanan pergantian tahun, ujar dia, baru kali ini diperketat untuk mengantisipasi ancaman teror.
Sebelumnya diberitakan, Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI menangkap tiga terduga teroris di Mojokerto, Jawa Timur. Penangkapan berlangsung sejak Sabtu malam hingga Minggu dinihari, 19-20 Desember 2015.
Densus 88 menyasar sebuah rumah yang digunakan sebagai tempat pijat di Jalan Empunala Nomor 78, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Dari rumah tersebut, polisi membawa tiga orang. Dua di antaranya Indraji Idham Wijaya, 28 tahun, dan Choirul Anam alias Amin.
SITI JIHAN SYAHFAUZIAH