TEMPO.CO, Bengkulu - Aliansi Masyarakat Menggugat Wali Kota Bengkulu melakukan acara penggalangan dana untuk mencari keberadaan wali kota Bengkulu yang "menghilang" selama kurang lebih dua bulan terakhir.
Salah seorang anggota Aliansi Masyarakat Menggugat Wali Kota, Melyansori, menjelaskan acara penggalangan dana ini bertujuan untuk mencari biaya keberangkatan perwakilan mereka ke Jakarta, menemui Mendagri Tjahjo Kumolo.
"Kita ingin membuktikan apakah benar Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan, yang mengajukan izin berobat ke India, selama dua bulan, benar-benar dalam keadaan sakit," kata Melyansori.
Acara penggalangan dana ini berhasil mengumpulkan uang dari beberapa kelompok masyarakat.Aktivis Aliansi yang lain, Feri Vandalis, menjelaskan bahwa Aliansi hanya akan memberangkatkan satu orang saja untuk bertemu Mendagri.
Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan memang mengajukan izin berobat ke luar negeri (India) sejak Oktober 2015 lalu. Mendagri memberikan izin selama 45 hari sejak 22 Oktober 2015 hingga 5 Desember 2015. Permohonan itu disetujui oleh Mendagri melalui surat nomor 99/45/8/Otda.
Belakangan, Helmi Hasan kembali mengajukan izin perpanjangan cuti sejak 4 Desember 2015 hingga 22 Januari 2016. Izin ini juga disetujui oleh Mendagri melalui surat nomor 009/7004/Otda.
Aliansi sendiri meragukan alasan wali kota berobat ke India karena sakit. Pasalnya, surat izin yang diteken dokter RSUD setempat tidak mencantumkan apa sakit yang diderita wali kota.
Kabag Humas Pemkot Bengkulu, Salahudin Yahya, memastikan wali kota memang telah mendapatkan zin berobat sesuai dengan mekanisme. Dia membenarkan bila Helmi Hasan saat ini tengah berobat ke India.
PHESI ESTER JULIKAWATI