TEMPO.CO, Bandung - Lapangan Gasibu Bandung belum bisa digunakan untuk perayaan Malam Tahun Baru. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pembenahan Lapangan Gasibu sudah hampir tuntas. “Tinggal merapikan, katanya dua tiga hari ini selesai sehingga tampilannya bagus,” katanya di Bandung, Senin, 21 Desember 2015.
Kendati pekerjaan pembenahan Lapangan Gasibu bisa rampung sebelum akhir tahun, lapangan itu belum bisa digunakan. "Masih sangat rawan, rusak nanti, sayang banget, mahal harganya. Sayang nanti rusak,” kata Aher, sapaan Ahmad Heryawan.
Pembangunan tahap pertama Lapangan Gasibu yang memakan biaya hingga Rp 16 miliar dijadwalkan rampung akhir tahun ini. Saat pembukaan awal lapangan itu, Aher melarang agar Lapangan Gasibu tidak digunakan untuk perhelatan yang mengundang banyak orang. “Kita pakai natural saja, jangan ada perhelatan besar dulu,” katanya.
Aher sempat menyambangi Lapangan Gasibu Senin pagi. Dia mengakui ada sejumlah hal yang dinilainya belum sreg. Salah satunya soal tanaman dan pohon penghias lapangan itu. “Pohon enggak sreg, gede nyuncung teu paruguh,” katanya.
Dia memprotes pepohonan yang disiapkan untuk menghias Lapangan Gasibu ditanam tidak simetris. “Kita ingin pohon itu rindangnya seragam. Kita ingin pohon yang simetris kayak pohon sawo kecik, atau ketapang mini supaya tumbuhnya simetris dan rindang,” kata Aher.
Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Jawa Barat Bambang Riyanto mengatakan pembangunan Lapangan Gasibu sudah direncanakan sejak setahun lalu. “Tahun 2014 sudah tender, enggak ada yang minat, gagal lelang. Tahun 2015 tiga kali ditenderkan gara-gara gagal lelang,” katanya di Bandung, Senin, 21 Desember 2015.
Bambang mengklaim, pengerjaan pembangunan Lapangan Gasibu masih sesuai jadwal. Awalnya lapangan itu bakal dibuka langsung selepas pembangunan selesai, tapi rencana itu dibatalkan. “Langsung tahap dua, lanjut,” katanya.
Sejumlah fasilitas di lapangan itu batal dibangun. Salah satunya dua hiasan air mancur yang sedianya dibangun dengan dana CSR Bank BJB. “Ternyata di BJB banyak prosedur, tadinya dengan CSR BJB kita harap bisa lebih cepat. Akhirnya kita gagalkan,” kata Bambang.
Menurut Bambang, dengan melanjutkan pembangunan ke tahap dua, penutupan Lapangan Gasibu diperpanjang. Awalnya penutupan Lapangan Gasibu yang dilakukan sejak pertengahan Agustus 2015 lalu hanya sampai akhir tahun, dan lapangan itu bisa digunakan untuk perayaan Tahun Baru. “Dengan situasi itu tadinya soft-opening saja di akhir tahun, tapi sudah saja sekaligus dibukanya menunggu selesai di hari jadi (Jawa Barat),” katanya.
Bambang mengatakan, pembangunan Lapangan Gasibu dilanjutkan ke tahap dua, yang ditaksir memakan biaya Rp 8,5 miliar. Pembenahan Lapangan Gasibu akan diteruskan hingga Monumen Perjuangan Rakyat. “Sesegera mungkin sudah bisa ditenderkan. Kita pengen pembangunannya menerus,” ujarnya.
Menurut Bambang, kawasan Lapangan Gasibu hingga Monumen Perjuangan Rakyat akan dihiasi sejumlah taman. Salah satunya miniatur semua taman yang ada di Kota Bandung. Kawasan Lapangan Gasibu rencananya akan dibuka bertahap, paling awal adalah panggung foto yang ada di ujung selatan lapangan. Proyek revitalisasi koridor Lapangan Gasibu-Monumen Perjuangan Rakyat diperkirakan menghabiskan biaya Rp 25 miliar dari APBD Jawa Barat.
AHMAD FIKRI