TEMPO.CO, Bandung - Guna meningkatkan peringkat perguruan tinggi di tingkat internasional, Universitas Padjadjaran (Unpad) menggelar International Day 2015 yang bertempat di Bale Sawala, Gedung Rektorat, Kampus Unpad, Jatinangor, Sumedang, Kamis, 17 Desember 2015.
Kegiatan yang diikuti perwakilan mahasiswa asing dari 21 negara, yang melakukan studi di Unpad, itu berlangsung meriah. Masing-masing mahasiswa yang menjadi peserta pagelaran itu menampilkan pentas seni dan makanan tradisional khas negaranya.
Negara yang ikut berpartisipasi dalam acara it ialah Nigeria, Azerbaijan, India, Jepang, Jerman, Rusia, Afganistan, Madagaskar, Vietnam, Iran, Thailand, Cina, Pakistan, Tanzania, dan Sudan. Setiap negara diberi satu stan yang menjadi tempat menjajakan pernak-pernik khas asal negaranya masing-masing. Tidak lupa, makanan tradisional masing-masing negara disajikan dalam acara itu.
"Acara ini digelar dalam rangka meningkatkan ranking internasionalnya Unpad. Kita sebetulnya ada 25 negara yang ikut. Jumlahnya hampir 800 mahasiswa," ujar Kepala Kantor Internasional Unpad Rizky Abdulah kepada wartawan seusai acara itu.
Berdasarkan QS Word University Rankings, Unpad menempati posisi 161 sebagai universitas terbaik di tingkat Asia. Hal itu, kata Rizki, masih perlu kerja keras bagi Unpad untuk bisa memperbaiki posisinya. Makanya, kata dia, digelarnya festival internasional itu diharapkan bisa mendongkrak ranking Unpad.
"Salah satu parameter yang dipersyaratkan QS ranking itu internasionalisasi. Menurut mereka, basis Penilaiannya ialah minimal jumlah mahasiswa asing 5 persen, sementara Unpad, dengan jumlah mahasiswa yang begitu besar, hanya 2 persen. Jadi masih kurang," ujarnya.
Dalam kegiatan itu, Unpad resmi meluncurkan kantor internasional, Universitas Padjadjaran Global Relation and Advancement, yang difungsikan secara khusus sebagai kantor pelayanan untuk mahasiswa asing yang menimba ilmu di Unpad.
"Jadi kita ada lima layanan, yaitu inbound student (mahasiswa asing yang ingin ke Indonesia) , outbound student (mahasiswa Unpad yang ke luar negeri) membuka opportunity, inbound scholar (profesor asing yang melakukan kunjungan penelitian di Unpad) , outbound researcher (peneliti kita ke luar), dan global partnership," katanya. "Kita mengelola global partnership Unpad dengan universitas luar negeri atau lembaga donor dan lembaga di luar negeri."
AMINUDIN A.S.