TEMPO.CO, Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo berharap ada nilai moral budaya dalam konten pada siaran media seiring semakin terbukanya informasi publik.
Dia meminta Komisi Penyiaran Indonesia Daerah dapat berperan memfilter konten siaran yang layak disajikan ke masyarakat.
"KPID adalah sebuah institusi yang mewakili pemerintah dan juga masyarakat agar dapat menjaga bentuk penyiaran yang bermakna dan memiliki kontribusi yang lebih bermoral dan cinta Tanah Air," kata Syahrul setelah menghadiri malam penghargaan KPID award, pada Sabtu malam, pekan lalu.
Syahrul mengatakan pemerintah provinsi akan memberikan dukungan penuh agar KPID dapat menjalankan tugas dengan baik.
"(Peran) KPID itu penting dalam membangun opini publik dan pencitraan untuk daerah, menjaga citra Sulsel yang sudah baik,” katanya.
Sementara itu, Ketua KPID Sulawesi Selatan Alem Febri Sony mengatakan pihaknya siap bersinergi menghadirkan penyiaran yang bernilai moral. Dia menyebutkan industri penyiaran berkembang cukup pesat. Ini juga harus diiringi pesan moral ke masyarakat," katanya. Menurut dia, keterbukaan informasi dan teknologi membuat masyarakat semakin mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Sedangkan ketua panitia malam penganugerahan KPID, Fauziah Erwin, mengatakan pihaknya mengangkat isu yang belakangan ini sangat ramai, yaitu terkait dengan kekerasan kepada anak dan perempuan. Ini untuk mengkritisi konten siaran yang ditampilkan cenderung jauh dari budaya lokal karena terjadi pergeseran nilai keluarga yang semakin hilang.
"Fenomena kekerasan kepada anak, remaja, dan perempuan semakin mengkhawatirkan. Seharusnya media dapat berperan untuk melindungi mereka tanpa mengekspos,” katanya.
IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI