TEMPO.CO, Makassar - Direktur Kepolisian Perairan Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Harry Sanyoto, mengatakan, pihaknya masih kekurangan sarana dan prasarana khususnya kapal untuk patroli. Untuk itu, pihaknya mengharapkan penambahan armada guna menunjang kinerja dalam mengantisipasi dan menekan kejahatan di perairan.
Sejauh ini, Direktorat Polair Polda Sulawesi Selatan dan Barat memiliki sepuluh unit kapal. Kebanyakan kapal C3 yang memiliki endurance (ketahanan) selama dua jam. Sisanya, satu unit kapal C1 yang daya tahannya selama delapan jam, dan dua unit kapal C2 yang daya tahannya selama empat jam. Selain itu, ada lima unit kapal yang tersebar di satuan polair lingkup Kepolisian Resor se-Sulawesi Selatan dan Barat.
"Kami masih membutuhkan sekitar empat kapal lagi mengingat area tugas cukup besar meliputi dua provinsi, yakni Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat," kata Harry seusai perayaan Hari Ulang Tahun Polair di Markas Direktorat Polair Polda Sulawesi Selatan dan Barat di Makassar, Rabu, 2 Desember. Kendati kekurangan kapal, pihaknya tetap melaksanakan tugas dan mengoptimalkan kinerja dengan melakukan patroli.
Selain masih kekurangan kapal, Harry menerangkan sarana dan prasarana lain yang mendesak, yakni pembenahan dermaga Markas Direktorat Polair Polda Sulawesi Selatan dan Barat. Hingga kini, dermaga polair hanya terbuat dari kayu.
Harry berujar, pihaknya mengusahakan pembangunan dermaga beton. "Dermaga kita belum representatif. Makanya, diusahakan untuk diperbaiki."
TRI YARI KURNIAWAN