TEMPO.CO, Padang -Komisi Pemilihan Umum Sumatera Barat menemukan adanya kekurangan ribuan surat suara menjelang pemilihan kepala daerah. Kekurangan itu dikarenakan adanya surat suara yang rusak.
Ketua KPU Sumatera Barat Amnasmen mengatakan, 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat telah melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara. Alhasil ditemukan sekitar 52 ribu surat suara yang rusak.
"Hasil rekapan sementara kita, ada sekitar 52 ribu yang rusak," ujarnya kepada Tempo, Jumat 20 November 2015.
Namun, kata Amnasmen, KPU Sumatera Barat sedang mengindetifikasi kembali hasil laporan KPU kabupaten dan kota. Sebab, hasil temuan di lapangan, ada surat suara yang dinyatakan rusak hanya karena bintik kecil di belakang surat suara.
"Padahal sesuai peraturan KPU, itu tidak masuk kategori rusak," ujarnya. Menurutnya, surat suara dinyatakan rusak apabila robek, ada bercak tinta di dalam foto calon kepala daerah, kabur dan tintanya melelah.
Amnasmen mengatakan, setelah identifikasi selesai, KPU akan meminta percetakan kembali mencetak kembali surat suara, sesuai dengan jumlah kekurangan. Agar distribusi ke kecamatan bisa segera dilakukan.
KPU Sumatera Barat optimistis kekurangan surat suarat tidak menganggu tahapan Pilkada. Mereka tetap berupaya surat suara akan tiba di TPS sebelum 8 Desember 2015.
Ketua KPU Kabupaten Limapulu Kota Ismet Aljannata mengatakan, setela penyortiran dan pelipatan, ditemukan ribuan surat suara yang rusak. Sehingga daeranya mengalami kekurangan surat suara.
"Ada sekitar 27 ribu surat suara yang rusak," ujarnya kepada Tempo, Jumat 20 November 2015.
Kebutuhan surat suara untuk Kabupaten Limapuluh Kota, sesuai dengan jumlah DPT ditambah 25 persen surat suara cadangan, sebanyak 269.665 lembar.
Menurutnya, pihaknya menemukan surat suara yang sobek, terkena tinta dan kabur. Sehingga dikategorikan sebagai surat suara rusak.
Namun, kata Ismet, setela koordinasi dengan KPU Sumatera Barat, surat suara yang kaburnya sedikit masih bisa digunakan. Makanya, pihaknya kembali mengidentifikasinya.
ANDRI EL FARUQI