TEMPO.CO, Gresik – Pabrik PT Petrokimia Gresik (Persero), perusahaan produsen pupuk milik pemerintah, terbakar pada Rabu sore, 18 November 2015. Kebakaran itu menyebabkan proses produksi terganggu di bagian pengantongan pupuk NPK.
Manajer Hubungan Masyarakat PT Petrokimia Gresik Yusuf Wibisono mengatakan api berasal dari satu unit conveyor belt (ban berjalan) yang ada di gudang Pabrik II. Ban berjalan dan berputar, lalu ada gesekan yang bisa menimbulkan panas.
"Panas itu menimbulkan percikan api yang akhirnya membesar,” ujar Yusuf sambil menjelaskan bahwa fungsi conveyor belt itu adalah mengangkut bahan baku dari gudang menuju pabrik untuk proses pengantongan.
Yusuf mengatakan orang pertama yang mengetahui kebakaran tersebut adalah operator gudang Pabrik II. “Info pertama di lokasi saya dapat dari kepala operator lapangan, Pak Nur Aslim, sekitar pukul 16.00,” ujarnya.
Untuk memadamkan api di lokasi kejadian, enam mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Yusuf memastikan api bisa segera dipadamkan sebelum ada korban jiwa.
Meski begitu, pihaknya belum dapat memastikan berapa besar kerugian yang ditanggung akibat terbakarnya satu unit conveyor belt itu. “Untuk sementara, proses pengantongan produk pupuk NPK dihentikan,” tuturnya.
ARTIKA RACHMI FARMITA