TEMPO.CO, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meminta sekolah-sekolah di Jawa Barat jangan terlalu banyak memberikan hapalan nama-nama pahlawan. Menurutnya, hal tersebut tidak penting. "Jangan sekadar baca, buat apaan? Cuma buat hapalan supaya lulus disekolah, enggak penting juga. Jangan terlalu ditanyain juga," kata Deddy seusai upacara peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Kota Bandung, Selasa, 10 November 2015.
Deddy menambahkan, yang perlu diajarkan dan dipelajari oleh para siswa siswi sekolah adalah nilai-nilai perjuangan para pahlawan dari sejarah perjuangan bangsa. "Ada pewarisan nilai-nilai yang saat ini terasa di masyarakat. Di tempat-tempat tertentu atau dari sejarah yang menginspirasi bangsa ini, kisah-kisah perjuangannya," ujarnya.
Lebih lanjut Deddy menambahkan, para siswa sekolah juga perlu mengetahui soal pemberian gelar pahlawan nasional. "Apa yang sudah dilakukan pahlawan dan apa yang kita bisa ambil. Contoh spirit, komitmen dari pahlawan tadi, bukan hapalan tahunnya," katanya.
Pemprov Jawa Barat, lanjutnya, akan memfasilitasi aspirasi masyarakat yang ingin mengajukan nama pejuang yang telah wafat untuk menjadi pahlawan nasional. "Siapapun boleh yang penting usulan dari masyarakat. Kita hanya memfasilitasi. Masyarakat yang lebih tahu siapa yang pantas dijadikan pahlawan nasional," katanya.
Deddy mengatakan yang penting adalah nilai-nilai menjadi pahlawan. "Tolong dimengerti dan merasa dia pantas jadi pahlawan. Saya juga ingin seperti itu (jadi pahlawan nasional)," ujarnya.
PUTRA PRIMA PERDANA