TEMPO.CO, Makassar - Seorang siswa diperintahkan menggigit sepatu saat mengikut latihan dasar Pramuka di SMA Gunungsari, Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan. Perlakuan itu membuat orang tua siswa marah dan melaporkan kejadian itu ke kepolisian. “Saya tidak terima putri saya diperlakukan seperti itu,” kata Syamsiah, orang tua siswa berinisial IR, Senin malam, 2 November 2015.
Syamsiah berujar, kegiatan yang diikuti putrinya itu digelar di sekolah pada Ahad lalu. Selama mengikuti kegiatan itu, IR mengaku kerap mendapat perlakuan kasar dari para seniornya. Di antaranya disuruh berguling-guling, merangkak dari lantai satu ke lantai empat, dan ditetesi lelehan lilin panas. Bahkan IR disuruh menggigit kaus kaki dan sepatu. Itu dilakukan panitia tanpa dasar yang jelas. “Ini sudah kelewat batas,” ucapnya.
Kepala Kepolisian Sektor Tamalate Komisaris Suaib A. Madjid membenarkan telah menerima laporan tentang dugaan penganiayaan terhadap siswi SMA Gunungsari tersebut. Polisi masih mengumpulkan keterangan dari 40 saksi. "Belum ada tersangka," ujarnya.
Adapun Kepala SMA Gunungsari Hasanuddin menuturkan tidak mengetahui ihwal kekerasan yang terjadi dalam kegiatan Pramuka itu. Dia juga baru mendengar ada siswa yang dipaksa menggigit kaus kaki dan sepatu.
TRI YARI KURNIAWAN