TEMPO.CO, Subang - Bulog Subdivisi Regional Subang, Jawa Barat, telah menyalurkan 2.600 ton jatah beras untuk keluarga miskin (raskin) di Subang dan Purwakarta.
"Penyaluran raskin ke-13 dilakukan medio September-Oktober dan yang ke-14 medio Nopember-Desember," kata Kepala Subdivre Bulog Subang, Dedy Supriyadi, saat ditemui Tempo di kantornya, Senin, 2 Nopember 2015.
Kabupaten Subang dengan jumlah rumah tangga sasaran sebanyak 125.434 keluarga mendapatkan jatah 1.800 ton, sementara Purwakarta dengan jumlah 48.354 kepala keluarga mendapatkan jatah 8.000 ton.
Penambahan jatah raskin ke-13 dan ke-14 tersebut, menurut Dedi, sesuai dengan instruksi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dengan alasan membantu rakyat kurang mampu yang terkena dampak kekeringan berkepanjangan. Selain itu, bantuan tersebut diharapkan bisa membantu rakyat miskin yang tak mampu membeli beras di pasar karena harganya tinggi.
Dedi memastikan digelontorkannya beras miskin ke-13 dan ke-14 lebih cepat daripada jadwal akan mampu melindungi keluarga miskin dari sergapan mahalnya harga beras di pasaran. "Mereka sudah punya stok," ucap Dedi.
Mak Inot, janda 70 tahun, mengaku sangat terbantu dengan adanya penyaluran raskin ke-13 dan ke-14 yang dipercepat. "Alhamdulillah, jadinya Mak tak kekurangan persediaan beras," ujarnya.
Ia mengaku mendapatkan jatah 15 kilogram per bulan dengan harga beli Rp 1.600 per kilogram. Ia membandingkannya dengan harga beras medium di pasaran saat ini yang sudah mencapai Rp 10 ribu per kilogram.
Menurut Dedi, kecuali jatah yang sudah disalurkan kepada rumah tangga sasaran, pihaknya masih memiliki stok raskin yang cukup melimpah. "Di gudang masih ada 15 ribu ton lagi dan cukup buat persediaan selama empat bulan ke depan," tutur Dedi.
NANANG SUTISNA