Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Tata Niaga Tembakau Tak Lagi Menggiurkan  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Ilustrasi Tembakau. Getty Images
Ilustrasi Tembakau. Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jember - Kalangan petani tembakau mengaku kecewa dengan tata niaga komoditas tembakau. Keuntungan yang mereka peroleh acap kali tergerus akibat sistem kartel dari para penentu harga. "Mestinya kita bisa dapat harga lebih tinggi," ujar Yanuar, Ketua Kelompok Tani Sidodadi, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu, 28 Oktober 2015.

Yanuar menjelaskan, tembakau merupakan komoditas bernilai tinggi di pasaran. Untuk setiap hektare lahan tembakau yang digarap, para petani bisa meraup keuntungan lebih dari Rp 100 juta. Namun keuntungan itu harus mereka bagi rata dengan para tengkulak agar barang yang mereka jual bisa terserap industri tembakau. "Tak banyak yang mampu menembus pintu gudang," ucap Yanuar.

Menurut Yanuar, keterikatan dengan para tengkulak merupakan pilihan yang sulit ditawar. Mayoritas petani memanfaatkan jalur distribusi mereka dengan patokan harga yang nyaris tak memiliki banyak pilihan. Apalagi bagi mereka yang memulai pertaniannya dari modal para tengkulak. "Untuk setiap hektare lahan dibutuhkan modal Rp 40 juta. Makanya tak banyak yang berani mengambil risiko," katanya.

Pernyataan Yanuar ikut diperkuat oleh hasil survei Muhammadiyah Tobacco Control Center. Penelitian di tiga provinsi sentra penghasil tembakau menyatakan setengah petani tembakau menilai komoditas tembakau bukan bisnis yang menguntungkan. "Pertanian ini sangat bergantung pada cuaca dan monopoli harga oleh industri tembakau," ujar peneliti MTCC, Fauzi Ahmad Noor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Fauzi, dua faktor dominan yang mempengaruhi persepsi petani tembakau adalah kendali harga dan monopoli industri (86 persen) serta cuaca yang tidak menguntungkan. Para petani tembakau umumnya berhadapan dengan risiko kerugian besar jika salah memproses tembakau kering. "Sekali tersiram hujan, semua tembakau mereka bisa menjadi sampah," ucapnya.

Peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, Sayuti, menyatakan potensi kerugian petani juga ikut dipengaruhi kebijakan importasi tembakau. "Hampir setengah kebutuhan tembakau nasional disuplai dari luar," katanya. Akibatnya, harga jual tembakau lokal merosot tajam. "Tata niaga yang dikembangkan cenderung merugikan petani."

RIKY FERDIANTO


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

RPP Pengamanan Zat Adiktif Dipersoalkan, Dianggap Mengancam Kehidupan Petani Tembakau

13 Oktober 2023

Halaqoh Nasional  bertajuk
RPP Pengamanan Zat Adiktif Dipersoalkan, Dianggap Mengancam Kehidupan Petani Tembakau

Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) mengkritisi RPP tentang pengamanan zat adiktif. Dianggap mengancam kehidupan petani tembakau.


Mendag Bertemu Petani Tembakau di Kudus

3 Agustus 2023

Mendag Bertemu Petani Tembakau di Kudus

Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok


Mendag Zulkifli Hasan: Pelaku Usaha dan Petani Maju, Negara Pasti Maju

3 Agustus 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Pelaku Usaha dan Petani Maju, Negara Pasti Maju

Zulkifli Hasan berkomitmen merespons setiap keluhan perusahaan dan petani untuk memastikan perdagangan berjalan dengan baik.


Mengenal Klembak Menyan, Konon Rokok Tradisional Indonesia

13 Mei 2023

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Mengenal Klembak Menyan, Konon Rokok Tradisional Indonesia

Rokok Klembak Menyan mulai dikomersialkan pada 1925 dengan berdirinya perusahaan produksi pertama di kota Gombong


Serba-serbi Tembakau: Sejarah Rokok Kretek, Dibuat untuk Obat

11 Mei 2023

Pekerja menunjukkan rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) di salah satu pabrik rokok di Kudus, Jawa Tengah, Jumat, 4 November 2022. Pemerintah memutuskan menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk rokok rata-rata sebesar 10 persen pada 2023 dan 2024. ANTARA/Yusuf Nugroho
Serba-serbi Tembakau: Sejarah Rokok Kretek, Dibuat untuk Obat

Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo menilai masuknya tembakau disetarakan narkotika di RUU Kesehatan berpotensi mematikan industri rokok kretek.


Tembakau Disetarakan dengan Narkoba di RUU Kesehatan Menuai Protes

9 Mei 2023

Warga membawa daun tembakau saat tasyakuran  Wiwit Mbako, Panen Kopi di alun-alun Temanggung, Jawa Tengah, Minggu, 21 Agustus 2022. Ribuan petani tembakau dan petani kopi melakukan tasyakuran dan doa bersama sebagai permohonan kepada Tuhan YME agar panen tembakau dan kopi tahun ini mendapat hasil yang memuaskan. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Tembakau Disetarakan dengan Narkoba di RUU Kesehatan Menuai Protes

Tembakau disetarakan dengan Narkoba dalam RUU Kesehatan dinilai bisa menempatkan petani tembakau sebagai kriminal.


RUU Kesehatan, P3M: Petani Tembakau Terancam Dianggap Penanam Ganja

13 April 2023

Petani tembakau menjemur tembakau rajangan di sentra tembakau Dusun Cijolang, Desa Margaluyu, Kecamatan Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, 4 November 2022. Petani tembakau dan APTI tidak setuju dengan rencana kenaikan cukai hasil tembakau yang akan membuat harga semakin tak terjangkau setelah pemerintah memasang target pendapatan cukai sebesar Rp 245,45 triliun pada tahun 2023 atau naik 11,6 persen.  TEMPO/Prima Mulia
RUU Kesehatan, P3M: Petani Tembakau Terancam Dianggap Penanam Ganja

Perhimpunan dan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) menilai RUU Kesehatan mengancam petani tembakau.


Slamet Riyadi Janji Kawal RUU Tembakau demi Kesejahteraan Petani

16 Februari 2023

Slamet Riyadi Janji Kawal RUU Tembakau demi Kesejahteraan Petani

Upaya meningkatkan kesejahteraan petani tembakau setelah melihat langsung kondisinya di Pamekasan.


Kemenkeu Sebut Kawasan Industri Tembakau Sumenep Bisa Tekan Penjualan Rokok Ilegal

3 Februari 2023

Putus Peredaran Rokok Ilegal, Bea Cukai Gencar Laksanakan Operasi Pasar
Kemenkeu Sebut Kawasan Industri Tembakau Sumenep Bisa Tekan Penjualan Rokok Ilegal

Menurut Kemenkeu, banyak kemudahan yang akan diperoleh pengusaha industri hasil tembakau yang berada di KIHT.


Piaggio Indonesia Buka Dealer Premium Motoplex di Jember

21 April 2022

Piaggio Indonesia membuka dealer premium Motoplex di Jember, Jawa Timur, April 2022. (Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Buka Dealer Premium Motoplex di Jember

Dealer premium Motoplex di Jember ini sekaligus menjadi dealer yang ke-46 PT Piaggio Indonesia.