Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelarangan Refleksi G-30-S di Ubud Writers Dikutuk

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Facebook.com
Facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya seratus aktivis dari lintas sektor mengutuk tindakan pemerintah daerah dan aparat kepolisian Gianyar, Bali, yang melarang pelaksanaan sejumlah agenda refleksi sejarah tentang pembantaian dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 dalam acara Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2015.

“Bukannya mendorong terjadinya rekonsiliasi, tapi justru negara terlihat masih ketakutan,” kata aktivis dari Komunitas Seni Indonesia, Aquino Hayunta, yang tergabung dalam aksi mengutuk tindakan pembatasan kebebasan berpendapat, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 24 Oktober 2015. Menurut dia, sampai saat ini, sikap represif era Orde Baru masih sering dijumpai dalam banyak kasus di Indonesia.

Kejadian pelarangan tiga agenda UWRF di Bali, ucap Aquino, menunjukkan pemerintah sangat represif. Padahal, jika dilihat konteksnya, semua kegiatan tersebut dilakukan untuk membuka sejarah bangsa. Terlepas itu luka lama atau tidak, ujar dia, kebenaran harus ditunjukkan kepada anak-cucu bangsa.

Dia juga tidak melihat adanya proses penanaman ideologi komunisme dalam kegiatan tersebut. Jadi, alasan pemerintah, kepolisian, dan TNI melarang kegiatan tersebut tak masuk akal. “Kami mendesak agar acara tersebut diberi izin untuk diselenggarakan,” tuturnya.

Bersama berbagai aktivis dari berbagai kalangan, seperti seniman, wartawan, dan penulis, Aquino mengaku saat ini intensitas penyerangan terhadap kebebasan berekspresi kian tinggi. Ada upaya dari pemerintah secara intens selayaknya rezim Orde Baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari catatannya, ada sejumlah kasus pembungkaman kebebasan berpendapat dalam seminggu terakhir. Di antaranya kasus Tom Iljas di Sumatera. Tom mendapatkan teror dari pemerintah lantaran mengunjungi makam ayahnya yang menjadi salah satu korban pembantaian.

Tak berapa lama, mencuat kasus penarikan majalah Lentera di Salatiga, Jawa Tengah, yang dilakukan kepolisian setempat. Majalah yang diterbitkan lembaga pers mahasiswa ini dibredel setelah mengangkat topik G-30-S. “Ada juga peristiwa lain yang menyangkut kebebasan berekspresi,” katanya.

Karena itu, ia meminta Presiden Joko Widodo melakukan perlindungan dan menjamin para korban intimidasi. Ia juga meminta pengkajian dan penyelidikan tragedi G-30-S sebagai ujung rekonsiliasi sejarah. “Keluarga korban pembantaian juga harus mendapat keadilan.”

AVIT HIDAYAT


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Atlet asal Gianyar Dapat 3 Medali Emas dalam Kejuaraan Dansa di Malaysia

11 Juni 2021

Atlet dansa pemerintahan kabupaten Gianyar, propinsi Bali, berhasil meraih tiga medali emas dalam kejuaraan internasional via online di Online Sport Championship 2021 di Malaysia. (Dok Humas)
Atlet asal Gianyar Dapat 3 Medali Emas dalam Kejuaraan Dansa di Malaysia

Atlet dansa asal Kabupaten Gianyar berhasil meraih tiga medali emas dalam kejuaraan internasional di Negeri Sembilan, Malaysia.


Masyarakat Kabupaten Gianyar Menekuni Seni dan Kerajinan

22 April 2019

Sebuah lukisan cangkang telur ketika diwarnai di bengkel Wayan Sadra di Sukawati, Gianyar, Bali (14/4). Pemilik usaha ini terinspirasi dari perayaan Paskah di hotel tempat keponakannya bekerja. (Putu Sayoga/Getty Images)
Masyarakat Kabupaten Gianyar Menekuni Seni dan Kerajinan

Sebagian besar masyarakat Kabupaten Gianyar menekuni bidang seni dan kerajinan


Kabupaten Gianyar Dinilai Mengangkat Pariwisata Bali

22 April 2019

Panorama Bukit Campuhan, Ubud, Minggu, 11 Februari 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana
Kabupaten Gianyar Dinilai Mengangkat Pariwisata Bali

Kabupaten Gianyar dan khususnya Ubud yang telah menyandang sebagai kota kerajinan dunia dinilai telah mengangkat pariwisata Bali


Kabupaten Gianyar Raih Predikat Kota Kerajinan Dunia

22 April 2019

Pekerja melukis cangkang telur di sanggar Wayan Sadra di Sukawati, Gianyar, Bali (14/4). Penjualan telur dengan aneka lukisan bergaya Bali dan sekitarnya ini biasanya mengalami peningkatan penjualan jelang perayaan Paskah. Putu Sayoga/Getty Images
Kabupaten Gianyar Raih Predikat Kota Kerajinan Dunia

World Craft Council menetapkan Kabupaten Gianyar, Bali, sebagai kota kerajinan dunia pertama di Indonesia


Mau Sarapan Pedas? Cobalah Bubur Bali

8 Juli 2018

Bubur Bali lengkap dengan sayuran dan telur pindang dijajakan pedagang di Pasar Ubud. (Tempo/Bintari Rahmanita)
Mau Sarapan Pedas? Cobalah Bubur Bali

Bubur sebagai salah satu menu sarapan yang umum ditemukan di berbagai kota. Di Bali, bubur tampil sedikit berbeda, ada urap dengan rasa pedas.


Di Tegalalang Gianyar, Parade Ogoh-ogoh Digelar Agak Berbeda

16 Maret 2018

Sejumlah pemuda mengarak patung Ogoh-ogoh saat parade Ogoh-ogoh menjelang perayaan Hari Nyepi Tahun Saka 1936 di Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, Sabtu (29/3). TEMPO/Johannes P. Christo
Di Tegalalang Gianyar, Parade Ogoh-ogoh Digelar Agak Berbeda

Ratusan warga Desa Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali, mengikuti parade Ogoh-ogoh.


Polisi Sita Bendera Berlogo Palu Arit di Kafe Garasi 66

29 September 2017

Warga nonton bareng (nobar) pemutaran film pengkhianatan G30S/PKI di Lapangan Hiraq Lhokseumawe, Aceh (23/9) malam. Nobar pengkhianatan G30S/PKI yang diperintahkan Panglima TNI kepada jajaran TNI diseluruh daerah di Indonesia itu bertujuan mengingatkan ke
Polisi Sita Bendera Berlogo Palu Arit di Kafe Garasi 66

Meski pemiliknya menyatakan tak bertujuan menyebarkan komunisme dengan memasang bendera berlogo palu arit aparat tetap memintanya mencopot


Yang Menarik Perhatian Michelle Obama di Pura Tirta Empul Bali

27 Juni 2017

Istri mantan Presiden Amerika Serikat, Michelle Obama (tengah) bersama kedua anaknya saat mengunjungi Pura Tirta Empul di Tampak Siring, Gianyar, Bali, 27 Juni 2017. Foto: Johannes P. Christo
Yang Menarik Perhatian Michelle Obama di Pura Tirta Empul Bali

Saat berkunjung ke Pura Tirta Empul, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Michelle Obama sempat bertanya soal sumber mata air di area mandala.


Jokowi: Tunjukkan di Mana Ada PKI, Detik Ini Juga Saya Gebuk!

3 Juni 2017

Presiden Joko Widodo (dua kanan) didampingi Gubernur Jatim Sukarwo (kiri) dan Asisten Personalia (Aspers) Kasal Laksamana Muda TNI Karma Suta (kanan) meresmikan SMAN Taruna Nala di Malang, Jawa Timur, 3 Juni 2017. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Jokowi: Tunjukkan di Mana Ada PKI, Detik Ini Juga Saya Gebuk!

Jokowi tidak terima dirinya dikait-kaitkan dengan PKI, apalagi dituding melindungi komunisme.


Liga 1: Lawan Bali United, Pelatih Persib Pasang Target Minimal

30 Mei 2017

Pemain Persib Bandung, Carlton Cole berebut bola dengan pemain Persipura Ricardo Salampessy pada laga Go-Jek Traveloka Liga 1 di Stadion GBLA, Bandung, 7 Mei 2017. Persib menang tipis 1-0 atas Persipura. TEMPO/Prima Mulia
Liga 1: Lawan Bali United, Pelatih Persib Pasang Target Minimal

Persib mengincar minimal hasil imbang saat melakukan laga tandang kontra Bali United. Hingga pekan ke-7, Persib belum terkalahkan.