TEMPO.CO, Jakarta - Proses verifikasi jenazah Peristiwa Mina berjalan lamban. Kepala Bagian Informasi Haji, Kemenag, Affan Rangkuti, menyebutkan, hal ini dikarenakan tim identifikasi dari tiap negara hanya diperlihatkan foto jenazah yang ditempel di dinding ruangan oleh pemerintah Arab Saudi.
Pemerintah Arab Saudi menyediakan ruangan dengan deretan foto jenazah tragedi Mina. Meski demikian, kemungkinan terjadi kesalahan dalam proses verifikasi itu ada. “Misalnya ketika petugas verifikasi melihat foto jenazah yang tampak seperti wajah jemaah Indonesia, tapi setelah diverifikasi lebih lanjut ternyata jenazah itu bukan orang Indonesia,” kata Affan kepada Tempo, Selasa 29 September 2015. (Lihat video Misteri Penyebab Tragedi Mina)
Setelah merasa yakin dengan foto, tim baru mengecek barang bawaan korban. "Kalau memang benar, maka fisiknya dilihat, berkunjung ke mayatnya. Lalu setelah itu dicocokkan lagi ke data yang ada di Kementerian Agama atau ditambah keterangan dari ketua kloter. Setelah itu didapat, lalu diumumkan,” ujar Affan.
Affan melanjutkan, misalnya barang yang dibawa jenazah tidak ada, hanya ihram saja, maka tim akan berbicara ketua kloternya. Affan mengatakan barang yang menempel di jamaah ada cincin atau gelang. “Sekecil tanda apapun barang yang dia pakai, itu ditelusuri. Untuk itu pemeriksaan verifikasi harus sangat teliti,”
Affan menegaskan bahwa tim hanya boleh masuk ketika proses identifikasi jamaah oleh pihak Arab Saudi selesai dan jenazah sudah dirapikan dengan tanda-tanda dia wafat atau benda-benda yang dia pakai. Yang dikatakan lambat adalah menunggu proses identifikasi dan foto jenazah yang dikeluarkan pihak Arab Saudi.
DANANG FIRMANTO