TEMPO.CO, Surabaya - Dua jenazah TKI korban kapal karam di perairan Sabak Bernam, Selat Malaka, Malaysia, tiba di Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Rabu pagi, 9 September 2015. Keduanya, atas nama Bela Violea Jaya asal Banyuwangi dan Murai dari Jember, langsung dipindahkan ke mobil ambulans karena tidak ada anggota keluarga yang menjemput.
Kedua jenazah itu hanya diterima perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur. Penyerahan dilakukan dari pihak bandara kepada Agus Heri Santoso, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (UPTP3TKI) Provinsi Jawa Timur. "Pihak keluarga menunggu di rumah, kami telah menghubungi kemarin," kata Agus.
Menurut Agus, jenazah Bela seharusnya sudah tiba di Surabaya pada Selasa malam, 8 September 2015. Keduanya menyusul tiga jenazah yang sudah lebih dulu diterima pada Senin malam, 7 September 2015. "Tapi, karena kesalahan teknis, jenazah baru bisa diberangkatkan hari ini," ujarnya.
Sejauh ini sudah teridentifikasi enam TKI asal Jawa Timur yang termasuk korban tewas kapal karam itu. Tiga sebelumnya yang sudah diterima keluarga masing-masing berasal dari Pamekasan dan Blitar. Satu jenazah tersisa yang belum dipulangkan adalah Ponijan, tetangga satu kelurahan dengan Murai di Jember.
Kapal kayu yang mereka tumpangi karam di Perairan Sabak Bernam, Selangor, Malaysia, sekitar 9 mil laut barat daya, Tanjung Sauh, pada Kamis, 3 September 2015. Kapal disebutkan ditumpangi 70 orang yang hendak menyeberang ke Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara.
KBRI Kuala Lumpur mendata 60 penumpang yang meninggal terdiri atas 33 laki-laki dan 26 perempuan. Sedangkan korban selamat masih berjumlah 20 orang.
SITI JIHAN SYAHFAUZIAH | DAVID PRIYASIDHARTA