Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polres Palopo Semakin Sulit Ungkap Pembunuh Olivia

image-gnews
Ilustrasi: TEMPO/Mahfoed Gembong
Ilustrasi: TEMPO/Mahfoed Gembong
Iklan

TEMPO.CO, Palopo - Aparat Kepolisian Resor Palopo, Sulawesi Selatan, semakin sulit mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Olivia, yang terjadi 19 April lalu. Satu-satunya harapan guna mendapatkan petunjuk tentang siapa pelaku pembunuhan, juga pupus setelah hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Mabes Polri terhadap sampel darah yang menempel di kuku korban, tidak identik dengan darah Sutomo, pacar korban, yang semula dicurigai sebagai pelaku.

Hal itu dikemukakan oleh Kepala Kepolisian Resor Palopo, Ajun Komisaris Besar Dudung Adijono. Kendati demikian, tim khusus yang dibentuk menyelidiki kasus pembunuhan, yang hingga kini masih jadi bahan pembicaraan masyarakat itu, akan terus bekerja. “Tim penyidik harus bekerja lebih keras lagi untuk mencari bukti lain,” katanya, Senin, 7 September 2015.

Menurut Dudung, berdasarkan hasil penyelidikan awal, penyidik mencurigai Sutomo sebagai pelaku pembunuhan. Itu didasarkan pada hasil pemeriksaan terhadap isi telepon seluler Olivia. Selain dengan ibunya, Agnes, komunikasi terakhir yang dilakukan Olivia adalah dengan Sutomo. Namun, penyidik tidak bisa langsung menjadikan Sutomo sebagai tersangka, karena harus didukung oleh alat bukti lainnya.

Dudung meminta pihak keluarga maupun masyarakat Kota Palopo bersabar. Dia berjanji akan mendorong tim khusus penanganan kasus Olivia terus berupaya mengungkap pelaku pembunuhan. “Berikan kepercayaan penuh kepada penyidik kepolisian menangani kasus itu hingga tintas,” ujarnya, sembari menolak disebut Polres Palopo gagal mengusut kasus itu, meski sudah menghabiskan waktu hampir lima bulan.

Ketua Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (LPPA) Kota Palopo, Andi Fatmawati Syam, justru pesimistis polisi bisa mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Olivia, termasuk motivasi di balik pembunuhan itu.

Fatmawati menilai tim khusus yang dibentuk Polres Palopo tidak bekerja secara maksimal. “Kenyataan ini bisa membuat masyarakat khawatir, karena akan banyak kasus pembunuhan yang tak terungkap akibat polisi kehabisan akal. Pelakunya bebas berkeliaran,” ucap Fatmawati yang sudah melaporkan kinerja Polres Palopo ke Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Palopo, Ajun Komisaris Awaluddin, mengatakan pengungkapan kasus itu sangat bergantung pada hasil pemeriksaan sampel darah yang ditemukan di kuku korban. Darah itupun ditemukan setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk kedua kalinya

Pada saat olah TKP yang pertama, polisi tidak menemukan alat bukti dan petunjuk apapun yang bisa mengarahkan polisi pada pelaku pembunuhan. Itu sebabnya, sampel darah itu segera dikirim ke Labfor Mabes Polri guna diperiksa lebih lanjut. “Jika darah yang menempel di kuku korban itu bukan darah korban, kemungkinan besar itu darah pelaku,” tutur Awaluddin. “Kami harus bekerja lebih keras lagi setelah mendapatkan hasil Labfor.”

Olivia ditemukan sekarat di rumahnya di Jalan Batara, Kecamatan Wara, Kota Palopo. Sebilah badik masih menancap di lehernya. Nyawanya tak tertolong meski sempat dirawat di RSUD Sawerigading, Palopo. Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk Bima, tetangga korban, yang pertama kali menemukan Olivia, karena dimintai tolong oleh Agnes, yang saat itu masih di gereja.

Agnes yang juga sudah dimintai keterangannya, mendapat telepon dari Olivia, yang mengatakan ada orang yang akan membunuhnya. Namun, Olivia tidak sempat menyebutkan identitasnya. Adapun Sutomo, tidak bisa diperiksa secara maksimal, karena selalu berteriak histeris setiap kali diajukan pertanyaan oleh polisi.

HASWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

13 jam lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 Januari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.


Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

1 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi


Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

1 hari lalu

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra (kiri) saat konferensi pers kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari di Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta


Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

2 hari lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.


Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

2 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.


Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.


Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

3 hari lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.


Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

3 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.