TEMPO.CO, Padang - Lima orang jemaah haji asal Sumatera Barat wafat di Tanah Suci pada Ahad, 6 September 2015. Mereka meninggal setelah terkena gangguan jantung. "Ini disebabkan pola hidup yang kurang baik, pola makanan yang kurang baik, kurang aktivitas atau olahraga," ujar Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang Aryanti kepada Tempo, Senin, 7 September 2015.
Kelima jemaah haji itu adalah Azwardi Ilyas Sanjai, 64 tahun, yang berasal dari Kota Padang dan masuk dalam kloter satu. Pria ini diduga menderita acute coroner syndrome. Kedua, Ermalina Jahar Sain, 67 tahun, berasal dari Kabupaten Limapuluh Kota. Perempuan yang masuk dalam kloter enam ini diduga menderita silent infark. "Silent infark itu gangguan jantung karena penyumbatan pembuluh darah jantung," ujar Aryani.
Ketiga, Suherman Agus, 63 tahun. Berasal dari Kota Padang. Pria yang tergabung dalam kloter lima ini diduga menderita acute coroner syndrome. Keempat, Fahmi Muhammad Ihsan, 75 tahun. Pria asal Kabupaten Tanah Datar ini tergabung dalam kloter dua. Diduga menderita ventricular tachcard. Terakhir, Dariman Maksib, 48 tahun. Pria asal Kabupaten Dharmasraya ini berada di kloter dua serta diduga menderita cardiac arrest.
Aryanti mengatakan dari analisis medis yang ia lakukan, mereka meninggal setelah ada gangguan pada jantung. Faktor risiko stres yang cukup tinggi juga diduga menjadi penyebab gangguan jantung pada para jemaah haji ini. "Jemaah haji diharapkan memiliki kondisi fisik yang baik karena ibadah haji adalah ibadah fisik," ujarnya.
Kata Aryanti, kebanyakan jemaah haji asal Sumatera Barat berusia lanjut, yaitu 60 tahun ke atas. Sebenarnya ini memiliki risiko tinggi.
Embarkasi Padang sudah memberangkatkan 4.937 jemaah haji ke tanah suci. Mereka terdiri atas 4.882 jemaah dan 55 orang petugas haji. Kasubag Humas Kanwil Kemenag Sumatera Barat M. Rifki mengatakan 4.937 jemaah itu terbagi ke dalam sebelas kloter. Kloter terakhir telah diberangkatkan Sabtu kemarin.
Menurut dia, calon jemaah haji itu tidak saja berasal dari Sumatera Barat. Ada sekitar 1.365 jemaah dan petugas yang berasal dari Bengkulu. Mereka masuk dalam kloter 7, 8 dan 9.
ANDRI EL FARUQI