TEMPO.CO, Serang - Menjadi seorang loper koran selama 29 tahun tidak menciutkan niat Imam Hambali untuk berangkat ke Tanah Suci guna menunaikan ibadah haji. Tahun 2015 Hambali bisa berangkat berhaji berkat doa dan kerja keras selama 29 tahun menjadi loper koran.
Tidak ada yang tidak mungkin jika kerja keras yang dibarengi doa akan berbuah manis. Begitulah prinsip hidup yang dipegang oleh Imam Hambali, pria kelahiran Lamongan, Jawa Timur, yang bekerja sebagai seorang loper koran di wilayah Kota Serang.
Sebagai loper koran, Hambali bercerita, penghasilannya memang pas-pasan. Namun niat yang kuat Hambali untuk berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci akhirnya terwujud. Menurut dia, niat itu muncul sejak ia duduk di bangku sekolah SMA. Sejak bekerja sebagai loper koran pada 1986, 29 tahun silam, Hambali selalu menyisihkan penghasilannya sebesar Rp 10 ribu setiap harinya, hingga akhirnya ia memiliki toko di rumahnya di wilayah Lopang, Kecamatan Serang, Kota Serang.
Imam Hambali mengatakan dari penghasilan toko miliknya dan penghasilan sebagai seorang loper koran, setiap hari ia selalu menyisihkan sebagian penghasilan tersebut untuk biaya berhaji.
Tidak hanya dirinya, bahkan sang istri, yakni Ade Surlina, juga diberangkatkan Imam Hambali untuk menunaikan rukun Islam yang kelima tersebut.
Di mata keluarganya, kata seorang kakaknya, Muhammad Syafii, Hambali dikenal sebagai sosok pekerja keras. Meski hanya seorang loper koran, usaha Hambali untuk menunaikan ibadah haji mendapat dukungan dari keluarganya.
Imam Hambali, yang merupakan alumnus sebuah pondok pesantren di Gresik, Jawa Timur, rencananya akan berangkat pada kloter 14, Sabtu, 29 Agustus 2015, bersama ratusan calon jemaah haji dari Kota Serang ke Tanah Suci.
DARMA WIJAYA
Saksikan Videonya: