TEMPO.CO, Sidoarjo - Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, memastikan tetap mengawal proses penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati pada hari ini, Senin, 24 Agustus 2015. Panwas menegaskan tidak akan terpengaruh oleh adanya ancaman pembunuhan yang diterima dari satu kubu pasangan calon.
"Saya pastikan keputusan KPU besok tidak dipengaruhi adanya ancaman salah satu pasangan calon," kata Anggota Panwaslu Sidoarjo Muhammad Rosul kepada Tempo, Minggu malam, 23 Agustus 2015.
Rosul, anggota Panwaslu Divisi Pengawasan, yang sebelumnya mendapat ancaman pembunuhan itu, berjanji tetap bekerja secara independen. "Kami akan berkerja secara proporsional dan profesional," ujar Rosul.
Ancaman pembunuhan diterima setelah lembaganya mengeluarkan rekomendasi agar Komisi Pemilihan Umum Sidoarjo melakukan verifikasi ketat terhadap ijazah tiga dari empat pasangan calon. Permintaan Panwaslu itu merujuk pada calon bupati inkumben Saiful Ilah yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa; Hadi Sutjipto yang diusung PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Bulan Bintang; serta Utsman Ikhsan yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
Saat mendaftar ke KPU, Saiful Ilah dan Utsman Ikhsan tidak menggunakan ijazah resmi. Mereka memakai surat keterangan pangganti ijazah yang dikeluarkan dinas terkait. Adapun sekolah Hadi Sutjipto diketahui saat ini sudah tidak ada.
Ancaman pembunuhan disampaikan langsung oleh satu calon melalui telepon pada Kamis, 20 Agustus 2015. Akibatnya, Rosul sempat melapor ke Badan Pengawas Pemilu Jawa Timur dan mempertimbangkan mundur dari posisinya.
NUR HADI