TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengomentari maraknya aksi penjambretan di Kota Bandung belakangan ini. Menurut Ridwan Kamil, lambatnya penanganan kasus jambret ini dikarenakan belum banyak warga yang memanfaatkan aplikasi tombol panik atau panic button yang terkoneksi langsung ke pusat komando Bandung Command Centre dan Markas Polrestabes Bandung.
"Tolong disampaikan agar warga Bandung segera mendownload aplikasi ini (panic button). Bukan tidak mungkin terselamatkan jika sistem ini berjalan dengan baik," kata Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis, 3 Agustus 2015.
Ridwan Kamil menambahkan, panic button merupakan instrumen baru agar warga yang mendapat ancaman tindak kriminalitas bisa langsung melapor. "Situasi kemarin bisa dibayangkan karena terlalu panik orang tidak ada waktu untuk menelepon," katanya.
Ke depan, lanjut dia, aplikasi panic button ini akan diintegerasikan dengan layanan emergency call 112 yang dibuat oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo). "Kemenkominfo sedang mewacanakan nomor telepon emergency dilebur jadi 112, kalau di Bandung bisa ditambah tombol panik sehingga dalam kondisi emergency khusus kriminalitas bisa dihindari," tuturnya.
Lebih lanjut Ridwan Kamil menambahkan, untuk memberantas tindak kriminalitas jambret, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengantisipasi agar kejahatan tersebut tidak terulang lagi. Pria berkacamata ini juga mendukung tindakan tembak langsung oleh pihak kepolisian. "Saya mendukung semua tindakan kepolisian yang memberikan rasa aman kepada warganya. Harus ada efek jera," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Polrestabes Bandung, Kombes Pol Angesta Romano Yoyol mengatakan, dalam kurun satu bulan terakhir sudah empat kali tindak pidana penjambretan terjadi di Kota Bandung. "Minggu ini ada satu (kasus), dua minggu lalu kita berhasil ungkap 3 (kasus)," akunya.
Kapolrestabes mengimbau kepada warga Kota Bandung terutama ibu-ibu yang sering pergi ke pasar di pagi hari agar berhati-hati ketika membawa barang-barang berharga saat berkendara sepeda motor. "Kalau bisa tas jangan dicantolin di belakang, taruh di depan atau ditengah," katanya.
PUTRA PRIMA PERDANA