Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puluhan Desa di Bojonegoro Krisis Air Bersih

image-gnews
Warga membawa air bersih dengan jeriken di Kampung Gempol Dua. Sejumlah desa yang berada di  Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, mengalami krisis air bersih yaitu Desa Cibarusah Kota, Desa Sirna Jati, Desa Ridho Manah, dan Desa Ridho Galih. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Warga membawa air bersih dengan jeriken di Kampung Gempol Dua. Sejumlah desa yang berada di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, mengalami krisis air bersih yaitu Desa Cibarusah Kota, Desa Sirna Jati, Desa Ridho Manah, dan Desa Ridho Galih. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Bojonegoro - Puluhan desa di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, ramai-ramai minta digelontorkan air bersih. Menyusul kemarau panjang dan krisis air bersih yang melanda separuh lebih dari 430 desa di 28 kecamatan di kabupaten ini.

Tiga Kepala Desa di Kecamatan Tambakrejo dan Kecamatan Kedungadem, telah mengajukan bantuan air bersih, baik ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun ke Pertamina. Mereka menyatakan, telah terjadi krisis air bersih akibat sumur rumah tangga, juga sungai dan embung yang habis airnya. “Ya, sudah kita ajukan,” ujar Kepala Desa Kalisumber, Lasrini Kumihayun, pada Tempo, Kamis, 30 Juli 2015. Dia menyebut, pengajuan bantuan air bersih atas pengajuan warga.

Sesuai prosedur yang ditetapkan BPBD Bojonegoro, warga harus mengajukan surat lewat kepala desa, diketahui camat dan ditujukan ke Bupati Bojonegoro dengan tembusan Kepala BPBD. Selanjutnya, surat tersebut disampaikan ke kantor Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial (Disnakertransos) Bojonegoro. Dari dasar itu, kemudian pihak Disnakertansos mengirim bantuan air bersih terhadap desa-desa yang memohon bantuan.

Sedangkan hingga akhir Juli 2015 ini, yang memohon kucuran air bersih, lebih dari 33 desa di enam kecamatan. Yaitu Kecamatan Tambakrejo, Kasiman, Ngasem, Temayang, Sugihwaras, dan Kedungadem. Jumlah tersebut bisa jadi membengkak, mengingat permohonan bantuan air bersih juga disampaikan ke instansi lain, seperti ke Pertamina dan juga operator pengelola minyak dan gas di Bojonegoro.

Permintaan air bersih juga dilakukan Desa Gamongan, Kecamatan Tambakrejo. Desa yang berlokasi sekitar 42 kilometer arah barat daya Kota Bojonegoro ini, dikenal sebagai daerah langganan kekeringan jika kemarau. Satu sungai di kecamatan ini, airnya juga telah mengecil, termasuk sumur warga, debitnya mengecil. “Ya, jelas, minta bantuan air bersih,” kata Kepala Desa Gamongan, Priyanto, pada Tempo, Rabu sore, 29 Juli 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, krisis air bersih juga melanda Kecamatan Kedungadem. Kecamatan berlokasi di sekitar 30 kilometer arah tenggara Kota Bojonegoro dikenal sebagai sentra bawang merah ini. Di Desa Megale misalnya, terdapat tiga embung yang airnya telah menipis. Pemerintah desa melarang, airnya untuk kebutuhan pertanian—khususnya bawang merah. ”Airnya, hanya untuk perawatan tembok embung,” ujar Kepala Desa Megale, Abdul Kanan, pada Tempo, Kamis, 30 Juli 2015.

Abdul meminta Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, secepatnya mengirim air bersih untuk warganya yang berjumlah lebih dari 210 kepala keluarga atau sekitar 9.500 jiwa lebih. Apalagi, lanjutnya, kemungkinan terjadi kemarau cukup panjang hingga Oktober mendatang.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menetapkan darurat kekeringan terhitung pertengahan Juli hingga Oktober 2015 mendatang. Indikatornya, sejumlah desa rawan air, juga puluhan sungai, dan sekitar 160 embung yang mengering.

SUJATMIKO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

1 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (ke-3 dari kanan) mengadakan pertemuan dengan Presiden Dewan Air Dunia Loic Fauchon di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Senin (25 Maret 2024). Pertemuan tersebut membahas kesiapan pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024. (ANTARA/Livia Kristianti)
Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air


Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

39 hari lalu

Warga antre mendapatkan air bersih dari mobil tanki air di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu, 13 November 2019. Sejak awal September 2019 lalu, sejumlah wilayah di Cipayung, Jakarta Timur dilanda krisis air bersih dan hingga kini masyarakat terdampak masih mengandalkan bantuan pasokan air bersih yang disediakan Pemprov DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. ANTARA
Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

Tim mahasiswa UI mendapat pendanaan untuk proyek solusi air bersih di Cipayung. Disesuaikan dengan target pembangunan berkelanjutan atau SDGs.


BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

43 hari lalu

Sejumlah warga Muara Angke membawa jerigen saat melakukan aksi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Februari 2022. Para warga yang datang dari blok Limbah, blok Eceng dan blok Empang RW 022 Muara Angke ini menggelar aksi terkait krisis air bersih yang melanda di pemukiman mereka. Selain meminta layanan air bersih, mereka juga meminta agar PAM Jaya melakukan pelayanan suplai air minum menggunakan kios air sementara untuk warga sebanyak 293.208 liter per hari, dan pemberlakuan tarif air sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 57 tahun 2021 yaitu seharga Rp. 1.575,-/ meter kubik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

BRIN mendorong penguatan riset dan inovasi terkait solusi krisis air. Berbagai teknologi pengelolaan air dikembangkan.


BRIN Sebut Indonesia Hadapi Dua Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

58 hari lalu

Warga Tarumajaya, Bekasi memanfaatkan air bocoran pipa PDAM karena air PAM sudah seminggu mati , Rabu, 27 September 2023. Tempo/Adi Warsono
BRIN Sebut Indonesia Hadapi Dua Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

Krisis air diproyeksikan akan meningkat karena pertumbuhan populasi dan kebutuhan pembangunan.


Dalam 5 Tahun Terakhir, Kekeringan di Tangsel Meningkat

16 November 2023

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Dalam 5 Tahun Terakhir, Kekeringan di Tangsel Meningkat

Untuk membantu warga yang mengalami krisis air bersih, BPBD Tangsel terus mendistribusikan air bersih.


Kebakaran Hutan Gunung Merbabu Rusak Pipa Air, 1.200 Warga Boyolali Alami Krisis Air

29 Oktober 2023

Ilustrasi kebakaran hutan. REUTERS
Kebakaran Hutan Gunung Merbabu Rusak Pipa Air, 1.200 Warga Boyolali Alami Krisis Air

Kebakaran hutan Gunung Merbabu, Jawa Tengah yang telah merambah wilayah Kabupaten Boyolali menyebabkan pipa saluran air bersih


3 Abad Lebih Kabupaten Bojonegoro, Ini Deretan 7 Kuliner Khasnya Wajib Dicicipi

21 Oktober 2023

Nasi Flambe. budaya-indonesia.org
3 Abad Lebih Kabupaten Bojonegoro, Ini Deretan 7 Kuliner Khasnya Wajib Dicicipi

Kabupaten Bojonegoro punya hari jadi pada 20 Oktober 1677 silam, atau genap berusia 346 tahun. Ini kuliner yang wajib dicicipi jika mengunjunginya.


Kabupaten Bojonegoro Menapaki 346 Tahun, Berikut 6 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

20 Oktober 2023

Air Terjun Kedung Gupit. direktoripariwisata.id
Kabupaten Bojonegoro Menapaki 346 Tahun, Berikut 6 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

Kabupaten Bojonegoro juga memiliki sejarah, kuliner, dan sumber daya alam melimpah yang banyak dijadikan sebagai obyek pariwisata.


Antisipasi Perubahan Iklim dengan Perubahan Gaya Hidup

16 Oktober 2023

Warga menggunakan transportasi umum bus TransJakarta di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Jumat 29 September 2023. PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berencana mengubah tarif perjalanan yang besarannya disesuaikan dengan status ekonomi dan KTP domisili penumpang dengan memberlakukan sistem account based ticketing (ABT). Nantinya, tarif untuk warga domisili DKI Jakarta dan non-Jakarta akan berbeda. Seperti diketahui, sampai saat ini tarif Transjakarta belum ada perubahan buat semua konsumen, yakni tetap Rp 3.500. Rencananya, penerapan sistem tiket berbasis profil akun atau ABT bisa digunakan untuk tiga moda transportasi umum di Jakarta, yaitu MRT, LRT, dan Transjakarta. Sistem ini kabarnya sudah mulai diuji coba dan bakal dirilis di Playstore melalui aplikasi JakLingko. Nantinya, penumpang melakukan transaksi perjalanan menggunakan QR Code. TEMPO/Subekti.
Antisipasi Perubahan Iklim dengan Perubahan Gaya Hidup

Kepala BMKG mengatakan perubahan gaya hidup menjadi kunci mengantisipasi krisis air dampak perubahan iklim.


BMKG Meminta Kesetaraan dan Keadilan Akses Air Bersih di World Water Forum

13 Oktober 2023

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menghadiri 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum di Bali, Kamis, 12 Oktober 2023. (BMKG)
BMKG Meminta Kesetaraan dan Keadilan Akses Air Bersih di World Water Forum

Salah satu penyebab utama krisis air bersih adalah terus meningkatnya emisi gas rumah kaca yang berdampak pada peningkatan laju kenaikan suhu udara.