Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemarau, Lahan Pertanian di Lembang Gagal Panen

image-gnews
Jupriyanto (65) memanen cabe rawit di kawasan persawahan desa Petungsewu, Kec. Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 28 Juli 2015. Menurutnya produksi cabe rawit di kawasan tersebut turun menjadi 5 kg disebabkan serangan hama cabuk dan sulitnya air sejak sebulan terakhir. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Jupriyanto (65) memanen cabe rawit di kawasan persawahan desa Petungsewu, Kec. Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 28 Juli 2015. Menurutnya produksi cabe rawit di kawasan tersebut turun menjadi 5 kg disebabkan serangan hama cabuk dan sulitnya air sejak sebulan terakhir. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Ribuan hektare lahan pertanian di Kabupaten Bandung Barat mengalami gagal panen akibat kekeringan. Di antaranya di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Di kawasan penghasil saturan ini, sekitar 100 hektare lahan perkebunan tengah mengalami wabah kekeringan akibat hujan yang tidak kunjung turun sudah sekitar 3 bulan ke belakang.

Kepala Kecamatan Lembang, Endang Hadiat, mengatakan, ada sekitar 2000 hektar lahan pertanian di Lembang terancam gagal panen akibat kekeringan yang melanda wilayah itu. "Cabai, terong ungu, dan tomat yang dari Lembang ini kemungkinan bisa gagal panen karena lahan-lahannya pada mengering," kata Endang, di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 28 Juli 2015.

Menurut Endang, ada sekitar 2 desa di Kecamatan Lembang yang mengalami krisis kekurangan air guna mengairi lahan perkebunan di sana. Diantaranya, Desa Pager Wangi dan Desa Mekar Wangi. Bahkan, kata Endang, kebanyakan petani di sana memilih untuk meninggalkan profesi menjadi petani dan menggantinya menjadi kuli serabutan akibat kekeringan itu.

Sebetulnya, ucap Endang, kekurangan air itu bisa teratasi kalau saja para petani mampu membeli air dari desa Suntenjaya yang merupakan Desa tetangga yang kelebihan air. Namun, Endang mengatakan hal itu cukup berat, pasalnya penggunaan air dari desa Suntenjaya itu tidak gratis.

Endang mengatakan, air bisa didapat dari Desa tetangga seperti Desa Suntenjaya. Meski jaraknya terbilang cukup jauh, tapi sejumlah petani rela ke sana karena Desa tersebut memiliki keberlimpahan air walaupun di musim kemarau.

Kedepan, kata Endang, Kecamatan Lembang berencana membuat dua tempat penampungan air di wilayahnya. Dua penampungan ini direncanakan bakal dibangun tahun depan di Desa Wangun Harga dan Pager Wangi. "Supaya petani tidak kesusahan memperoleh air pas di musim kemarau," ucapnya.

Selain di kawasan Lembang, kekeringan pun berhasil melumpuhkan kawasan pertanian di Kecamatan Batu Jajar, Kabupaten Bandung Barat. Lahan persawahan dengan jumlah ratusan hektar tengah mengalami krisis produksi pertanian, khususnya tanaman padi.

Lagi-lagi minimnya pasokan air yang digunakan petani padi untuk mengairi lahan mereka menjadi akibat dari musim kemarau yang menerjang kawasan tersebut.

Ketua Kelompok Tani Silaturahmi 4, Engkos mengatakan, hujan sama sekali tidak turun untuk beberapa bulan kebelakang hingga bulan ini di wilayah kampung Cibogo, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar. "Ada hujan 2 kali tapi enggak ngaruh," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Makanya, ujar Endang, tak jarang petani disana harus menyewa mesin pompa untuk menyedot air dari Waduk Saguling. Namun, untuk menyedot air itu perlu ongkos yang cukup besar bagi kalangan petani kecil. "Sekarang mah kalau punya uang ya bisa diairi," ujar dia.

Beberapa petani di Kampung Cibogo memiliki mesin pompa penyedot air. Namun, tidak semua petani bisa menggunakannya. Jika ada petani kecil yang ingin memakainya, mereka harus menyewa mesin tersebut kepada pemilik mesin. Kebanyakan pemilik mesin yakni petani. "Per jam pompa itu 50 ribu," kata dia.

Kondisi serupa dirasakan para petani di Desa Galanggang. Kepala Urusan Ekonomi Pembangunan Desa Galanggang Kecamatan Batujajar, Deden Hermawan mengatakan hampir keseluruhan lahan sawah seluas 59 hektar di desa tersebut mengalami kekeringan. "Secara otomatis lahan sawah disini tidak bisa ditanami padi," ujarnya.

Bahkan, ucap Deden, pada bulan kemarin saja, gagal panen sempat dirasakan petani di Galanggang karena kemarau dan tidak ada irigasi. Ada sekitar 75 persen yang gagal panen sejak jarang hujan. "Kebanyakan gagal juga bulan kemarin. Ada juga sih yang panen," tutur dia.

Desa Galanggang merupakan kawasan persawahan dengan tipe tanah hujan. Artinya sawah disana bisa ditanami padi ketika musim penghujan stabil datangnya. Namun, kata Deden, akibat tidak memiliki aliran irigasi, sawah di sana pun selalu mengandalkan air hujan. Tak ayal, petani disana saat ini harus menanami lahannya dengan tanaman palawija, seperti kangkung, cabai, dan sawi. "Pengairan di sini memang enggak ada, enggak seperti Pangauban yang masih dekat dengan waduk Saguling," ujar dia.

Meski bisa ditanami tanaman palawija, bukan berarti kondisi petani disana mendapatkan solusi yang pantas akibat kekeringan itu. Kendalanya, kata Deden, akibat tidak menentunya harga sayuran kerap kali merugikan petani yangengalihfungsikan lahannya dari tanaman padi menuju tanaman palawija.

AMINUDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

19 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

1 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

2 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.


BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

3 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.


BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

30 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawahnya menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.


Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

31 hari lalu

Warga beraktivitas di pinggir Waduk Cacaban, Kedung Banteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa, 11 September 2018. Akibat musim kemarau tahun ini, volume air di salah satu waduk penyuplai di wilayah Pantura itu menyusut hingga lebih dari puluhan meter sehingga mengancam kekeringan, terutama persawahan di sejumlah wilayah itu. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

31 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

39 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

Awal kemarau di Indonesia diperkirakan tidak akan serentak di seluruh wilayah. Kemarau di beberapa daerah mundur dibanding jadwal biasanya.


Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

23 Februari 2024

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

Peneliti BRIN memprediksi hujan akan berlangsung sampai akhir Februari, Maret mulai pancaroba, Juni masuk kemarau.