TEMPO.CO, Banyuwangi - Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, hari ini beroperasi kembali setelah sempat tutup pada Minggu 26 Juli 2015 karena terpapar abu Gunung Raung. Kepala Bandara Banyuwangi, Sigit widodo, mengatakan, meski telah buka, hanya satu maskapai yakni Wings Air yang beroperasi. “Garuda Indonesia tetap cancel,” kata Sigit, Senin, 27 Juli 2015.
Wings Air dan Garuda Indonesia melayani rute penerbangan Surabaya-Banyuwangi PP. Garuda Indonesia mengumumkan tidak berangkat pada Minggu malam. Sementara beroperasionalnya Bandara Banyuwangi baru diumumkan pada Senin pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
Baca Juga:
Menurut Sigit, buka-tutupnya Bandara Banyuwangi yang terimbas erupsi Gunung Raung membuat jumlah penumpang turun drastis. Penumpang Wings Air dari Surabaya dan Banyuwangi hanya terisi 53 kursi dari 72 kursi. “Setelah bandara ditutup jumlah penumpang cenderung turun,” katanya.
Sementara itu, gempa tremor Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi-Bondowoso-Jember hari ini dominan di angka 30 milimeter. Aktivitas gempa ini tertinggi sejak Gunung Raung ditetapkan berstatus Siaga pada 29 Juni 2015.
Petugas pada Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Arif Cahyo, mengatakan, gempa dominan di angka 30 mm itu terjadi sejak pukul 06.00-12.00 WIB. Sehari sebelumnya, dominan gempa berada di angka 29 milimeter. “Kami masih mengamati perkembangan berikutnya,” kata Arif kepada Tempo, Senin 27 Juli 2015.
Gempa tremor adalah getaran karena adanya aktivitas magma dalam gunung berapi. Menurut Arif, pengamat masih kesulitan untuk mengamati aktivitas vulkanik lain seperti asap solfatara dan sinar api. Sebab permukaan gunung setinggi 3.332 meter dari permukaan laut itu tertutup kabut sejak pagi.
Namun, kata Arif, pada Minggu 26 Juli, ketinggian asap mencapai seribu meter dari puncak dan mengarah ke barat daya atau ke Kabupaten Bondowoso dan Jember.
IKA NINGTYAS